Investor yang bergerak di sektor energi baru terbarukan mulai berdatangan ke Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ini dalam rangka menyukseskan Progam Pengembangan Pulau Sumba sebagai Pulau Ikonis Energi Terbarukan (Sumba Iconic Island/SII).

Salah satu investor yang akan menanamkan modalnya di Pulau tersebut adalah PT Hywind. Perusahaan asal Skotlandia itu akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kadumbul, Sumba Timur. Kapasitasnya, 3 megawatt (MW).

Direktur Utama PT Hywind Chandra Soemitro mengatakan telah menyelesaikan studi kelayakan dan interkoneksi grid pembangunan PLTB tersebut. "PLTB tersebut rencananya akan menggunakan skema on-grid,"  dikutip dari website Kementerian ESDM, Kamis (1/11).

PT Hywind dengan PT PLN (Persero) wilayah NTT akan mempersiapkan proses pengadaan proyek tersebut. Selain menyiapkan pengadaan, PT Hywind juga telah menjalankan pelatihan dan sosialisasi dengan warga setempat

Tak hanya PT Hywind, PT Sumbar Dharma juga berinvestasi di Sumba. Mereka akan membangun Pembangkit Listrik Biomassa (PLTBm) Bodo Hula, Sumba Barat. Kapasitas 1 MW.

Proyek PLTBm tersebut telah melalui uji beban, sebanyak tiga kali. Pada uji kali ketiga, PLTBm beroperasi stabil dengan beban maksimim sebesar 1011 kilowatt (KW).

Pada operasionalisasinya, telah ditandatangani perjanjian Kerja Sama Operasional antara Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM, PT PLN (Persero) dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat. Perjanjian itu diteken pada 18 April 2018.

SII merupakan program yang diinisiasi sejak 2010 oleh Kementerian ESDM, Kementerian PPN/Bappenas dan Hivos. Pada 2015, Pulau Sumba ditetapkan sebagai Pulau Ikonis Energi Terbarukan melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 3051 K/30/MEM/2015 tanggal 1 Juni 2015.

Program SII bertujuan untuk menyediakan akses energi yang dapat diandalkan di Pulau Sumba melalui pengembangan energi terbarukan, yang melibatkan beragam pemangku kepentingan. Mereka bisa berasal dari level pusat, daerah, maupun internasional, baik institusi pemerintah, nonpemerintah maupun badan usaha.

(Baca: Pembangkit Tenaga Bayu Kedua di Indonesia Beroperasi November)

Direktur Aneka EBT, Harris memaparkan bahwa rasio elektrifikasi Pulau Sumba telah meningkat dari 24,5% pada 2010 menjadi 50,9% pada 2018. Saat ini Pembangkit EBT di Pulau Sumba memiliki total kapasitas terbasang sebesar 9,3 MW. Total investasi dalam Program SII baik listrik maupun nonlistrik mencapai Rp 722,4 miliar.