PT Geo Dipa Energi (Persero) mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk melanjutkan pengembangan dua proyek panas bumi di Dieng dan Patuha. Pembangunan kedua proyek tersebut sempat terhenti sejak 2002.
Direktur Utama Geo Dipa Riki Firmandha Ibrahim mengatakan pemerintah memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan energi baru. Salah satunya melalui proyek panas bumi.
Dengan komitmen tersebut, pemerintah mendorong Geo Dipa untuk mengerjakan dua proyek tersebut. Masing-masing proyek ditargetkan menghasilkan listrik sebesar 400 megawatt (MW).
"Pemerintah sangat concern, push kami agar aset yang 'tidur' segera dibangunkan,"ujar Riki dalam webinar pada Rabu (19/8).
Dukungan pemerintah pun dibuktikan melalui penandatanganan Perjanjian Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Dieng 2 dan Patuha 2 oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia atau PPI dengan Asian Development Bank (ADP). PPI bakal menjadi penjamin pinjaman dari ADP untuk proyek Dieng 2 dan Patuha 2 yang dikerjakan Geo Dipa.
Direktur Pengolahan Risiko Keuangan Negara Heri setiawan mengatakan pemerintah memberikan dukungan melalui penjaminan pinjaman langsung dari lembaga keuangan internasional. Dengan jaminan tersebut, BUMN akan mendapatkan akses pendanaan yang murah dengan tenor yang panjang.
"Pendanaan murah dengan tenor jangka panjang sesuai dengan karakterisktik investasi di sektor panas bumi," kata Heri.
Untuk proyek Patuha 2 dan Dieng 2, pemerintah memberikan jaminan pinjaman senilai US$ 415 juta atau sekitar Rp 6,12 triliun. "Kami ikut sertakan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero untuk memberikan jaminan atas pinjaman BUMN, sehingga mengurangi risiko," kata dia.
Asian Development Bank's Country Director for Indonesia Winfried Wicklein juga menyatakan dukungannya terhadap pengembangan dan pemanfaatan panas bumi di Indonesia. Dia bahkan menyebut ADP sudah mendanai proyek panas bumi di Indonesia sejak 2016 melalui proyek Meulaboh.
Selanjutnya, ADP mendanai proyek Rantau Dadap pada 2018. Kemudian, pihaknya mendanai proyek panas bumi Dieng dan Patuha dengan guarantee loan.
"Proyek ini membantu Indonesia mengembangkan panas bumi. Kami telah bekerja sama cukup lama dengan pemerintah untuk mencapai bauran energi sebesar 23% pada 2025. Oleh karena itu, kami mendukung proyek Patuha dan Dieng," ujar Wicklein.
Direktur Utama PPI M.Wahid Sutopo turut menyatakan dukungannya terhadap proyek Dieng 2 dan Patuha 2. Menurut dia, kedua proyek itu diperlukan untuk menambah pasokan listrik Pulau Jawa.
Kedua proyek panas bumi itu juga bisa meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Pasalnya, proyek panas bumi merupakan energi yang berkelanjutan.
Selain itu, proyek tersebut mendukung pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi mengurangi emisi karbon."Hal itu sesuai arahan dan mandat yang diberikan Kementerian Keuangan kepada kami, untuk mendukung kegiatan yang berkelanjutan," kata Wahid.