Tesla, MIND ID, & Antam Akan Bahas Proyek Baterai Listrik Pekan Depan

ANTARA FOTO/REUTERS/Yilei S
Ilustrasi. Tesla, MIND ID, dan Antam akan mulai berdiskusi soal proyek baterai listrik pekan depan.
5/2/2021, 13.01 WIB

Pemerintah akan memulai proses diskusi secara virtual dengan tim Tesla pada pekan depan guna membahas investasi bisnis baterai listrik. Diskusi ini akan melibatkan PT Indonesia Asahan Aluminium alias Inalum (MIND ID) dan anak usahanya, PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Hal ini menyusul masuknya proposal Tesla ke pemerintah RI kemarin.

Deputi Investasi & Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan pihaknya sedang mempelajari proposal tersebut. "Yang jelas, kalau mereka hanya mau ambil bahan baku, kami tidak tertarik," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (5/2). 

Pemerintah tidak dapat membeberkan isi dan detail proposal Tesla karena terikat dengan non-disclosure agreement (NDA) alias perjanjian larangan pengungkapan informasi. “Mereka perusahaan publik sehingga sensitif terhadap hal-hal seperti ini,” ujar Seto.

Ia hanya menyebut proposal yang Tesla ajukan agak berbeda dibandingkan perusahaan asing lainnya yang masuk dalam bisnis baterai. Dua yang sudah menyatakan komitmennya adalah Contemporary Amperex Technology (CATL) asal Tiongkok dan LG Chem dari Korea Selatan.

Dari sisi teknologi baterai dan mobil listrik, Tesla merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Sedangkan CATL dan LG Chem adalah produsen utama baterai global saat ini yang juga memasok ke pabrikan electric vehicle atau EV asal Amerika Serikat tersebut. 

Harapannya, dengan kehadiran tiga perusahaan tersebut Indonesia dapat mempelajari teknologinya. Tujuan utama dari bisnis ini, selain investasi, adalah transfer pengetahuan.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan