Ambisi Indonesia Capai Nol Emisi Karbon Lebih Cepat dari Target 2060

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Petugas merawat panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM), Jakarta, Rabu (24/3/2021).
22/4/2021, 14.37 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah ingin mempercepat target penetapan net zero emissions nasional atau nol emisi karbon sebelum 2060. Salah satunya dengan menggenjot penggunaan kendaraan listrik dan energi terbarukan.

Menurut Luhut tidak lama lagi bagi Indonesia untuk meninggalkan energi fosil. Untuk itu, pemerintah akan serius menggenjot bauran energi terbarukan guna menyikapi perubahan iklim.

"Target ini akan kita dorong, sehingga kita bisa mungkin lebih cepat dari yang kita sebutkan sebelumnya 2060 pemerintah akan bekerja keras untuk ini," kata dia dalam Konferensi Pers dan Pameran Virtual: Grab #LangkahHijau, Kamis (22/4).

Pada 2020 pemerintah berhasil menekan emisi gas rumah kaca di sektor energi hingga 64,36 juta ton karbon dioksida ekuivalen (CO2e). Kontributor terbesar penurunan emisi gas rumah kaca tersebut bersumber dari pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sebesar 34,3 juta ton CO2e. Simak databoks berikut:

Saat ini pemerintah tengah fokus menargetkan penggunaan 2 juta unit roda dua Kendaraan Bermortor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) pada 2025 mendatang. Oleh karenanya, Luhut berharap Grab Indonesia maupun aplikasi penyedia transportasi lainnya dapat berpatisipasi atas program pemeritah ini.

Dia pun menyambut baik atas program Grab Indonesia yang menginisiasi adanya kampanye langkah hijau. Terutama dengan mengajak masyarakat untuk beralih ke gaya hidup berkelanjutan dengan menggunakan kendaraan listrik.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan