PGE Gandeng Elnusa Kembangkan Teknologi Panas Bumi Terbaru di Dunia

ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN
Sejumlah pekerja beraktivitas di area instalasi sumur Geothermal atau panas bumi milik PT Geo Dipa Energi kawasan dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2018). Indonesia memiliki sekitar 40 persen cadangan energi geothermal dunia sehingga memiliki potensi tinggi untuk sumber energi terbarukan namun baru sekitar lima persen yang digunakan.
3/6/2021, 15.57 WIB

Dua entitas anak PT Pertamina, yakni Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan ELNUSA sepakat untuk bekerja sama dalam mengembangkan teknologi panas bumi atau geothermal. Teknologi tersebut yaitu pengukuran laju alir dua fasa (two phase flow meter), akan menjadi terobosan teknologi geothermal pertama di dunia.

Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengatakan bahwa teknologi ini diciptakan oleh pekerja PGE melalui serangkaian penelitian di Indonesia dan Selandia Baru. Pasalnya, hingga saat ini belum ada teknologi pengukuran secara real-time fluida geothermal pada sumur produksi.

"Dengan inovasi ini maka dapat diperoleh real-time data untuk memastikan operational excellence performa suatu sumur panas bumi sehingga dapat menjaga kualitas sumur tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Katadata.co.id, Kamis (3/6).

Kerja sama diawali dengan pemanfaatan teknologi ini pada field prototype untuk uji operasi di lapangan panas bumi sebelum dapat dimanfaatkan secara luas.

Yuniarto menambahkan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk komitmen pendayagunaan institutional knowledge PGE. "Sebagai perusahaan pelopor yang memiliki sejarah pengalaman panjang dalam mengelola pemanfaatan energi bersih panas bumi di Indonesia," ujarnya.

Menurutnya kerja sama pengembangan teknologi geothermal ini dapat memperkokoh sinergi antar perusahaan di Pertamina Group, terutama dalam mengembangkan bisnis technical services untuk geothermal.

Simak sebaran wilayah dan kapasitas eksplorasi panas bumi di Indonesia pada databoks berikut:

Technical expertise PGE, lanjut Yuniarto, dibangun melalui pengalaman panjang PGE dalam mengelola energi bersih panas bumi di Indonesia selama hampir 40 tahun.

"Setelah dilakukan uji operasi, teknologi ini diharapkan dapat digunakan secara luas sebagai kontribusi PGE terhadap pengembangan teknologi geothermal baik di Indonesia maupun dunia internasional," ujarnya.

Sementara itu Direktur Utama ELNUSA, Ali Mundakir mengatakan pihaknya saat ini terus berupaya meningkatkan kapabilitas serta kapasitas melalui kompetensi unggul yang dimilikinya. Elnusa juga memperkuat bisnis kemitraan baik dalam lingkup Grup Pertamina maupun dengan perusahaan nasional hingga internasional.

"Kesepakatan perjanjian kerja sama dengan PGE ini merupakan salah satu realisasi lanjutan dari kerja sama yang sudah terjalin cukup erat sebelumnya," katanya.

Di sisi lain, kerja sama ini juga merupakan salah satu langkah strategis Elnusa untuk masuk lebih jauh ke dalam bisnis Energi Terbarukan. Menurut dia Elnusa memiliki kompetensi yang unggul pada sisi engineering dan fabrikasi serta pemasaran produk-produk peralatan teknis yang digunakan dalam operasional geothermal.

Sementara itu, PGE memiliki kemampuan teknis dan ilmiah untuk melakukan inovasi atas peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam operasional geothermal. Dengan keunggulan tersebut maka aliansi strategis korporasi bersama dengan PGE ini diharapkan dapat membuat keduanya tumbuh dan maju bersama.

Reporter: Verda Nano Setiawan