Kapasitas PLTS Atap Juli Naik Menjadi 62 MW dari 5.800 Konsumen

SUN Energy
PLTS atap di atas sebuah gedung.
3/8/2022, 15.41 WIB

Kementerian ESDM mencatat total pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap hingga Juli baru mencapai 62 megawatt (MW). Angka ini masih jauh dari target 450 MW pada akhir tahun.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan mayoritas konsumen berasal pemasangan di sektor rumah tangga.

"(Total kapasitas terpasang) 62 MW itu total kombinasi rumah tangga dan industri, sekira 5.800-an konsumen. Pemasangan di sektor industri sekitar 20 MW-an ya," kata Dadan di Kantor Kementerian ESDM pada Selasa (2/8).

Dadan pun mengakui, bahwa target pemasangan PLTS Atap sebesar 450 MW tahun 2022 muskil tercapai. "Target ini harus ditunda untuk tahun berikutnya. Kalau untuk target 3,6 gigawatt (GW) di 2025 itu optimis masih bisa terkejar," sambungnya.

Guna mengejar target tersebut, saat ini Kementerian ESDM sedang membahas ulang Peraturan Menteri (Permen) ESDM No 26/2021 tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap yang Terhubung Pada Jaringan Tenaga Listrik Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum.

Pemanfaatan PLTS Atap menjadi salah satu strategi pemerintah untuk menggenjot pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di tanah air dalam mengejar target 23% EBT pada bauran energi nasional pada 2025.

Adapun salah satu poin yang dibahas yakni usulan tentang kapasitas maksimum yang boleh dipasang oleh konsumen. Dadan mengatakan, pihaknya juga menerima banyak aduan dari konsumen yang merasa keberatan dengan aturan PLN yang mengatur pemasangan PLTS maksimal 15% dari kapasitas listrik terpasang.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu