PLN Tambah SPKLU Menjadi 412 Unit, 100 di Antaranya Ada di Gerai KFC
PLN terus menambah instalasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Hingga September 2022, tercatat sudah ada 412 unit SPKLU yang tersebar di 295 lokasi.
Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti, mengatakan dari jumlah tersebut, 216 atau 52% diantaranya merupakan milik PLN yang terpasang di 120 lokasi. Sisanya adalah milik swasta yang dibangun melalui kerja sama kemitraan waralaba.
Ratusan SPKLU tersebut tersebar di berbagai lokasi strategis seperti bank, mal, restoran cepat saji, perkantoran, operator jasa transportasi hingga diler kendaraan bermotor. Bahkan sebanyak 100 unit SPKLU telah dibangun di gerai-gerai restoran cepat saji KFC.
“KFC meminta 100 unit dipasang. SPKLU yang sudah dipasang hingga saat ini sudah ada di 11 lokasi,” ujar Edi dalam Special Event Road to G20 bersama Himpuni pada Selasa (25/10).
Mayoritas SPKLU berada di wilayah Jawa-Bali dengan 160 unit yang terdiri dari 66 unit Ultra Fast Charging berkekuatan 100 kilowatt (kw), selanjutnya ada 25 unit SPKLU Fast Charging berdaya 50 Kw, 54 unit Medium Charging 25 Kw, dan 15 unit SPKLU Slow Charging berdaya 7 Kw.
Penambahan jumlah tempat isi baterai kendaraan listrik terhitung meningkat pesat. Pasalnya pada pekan lalu (18/10), Edi mengatakan baru ada 350 SPKLU, dengan komposisi 150 unit milik PLN dan 200 unit milik mitra PLN lewat skema waralaba atau franchise.
"Kami mendorong bagaimana ekosistem kendaraan listrik ini bisa terakselerasi. Sampai September, secara nasional SPKLU sudah 412 unit tersebar di seluruh Indonesia di di 295 lokasi," kata Edi.
Guna mengakomodir permintaan tempat pengisian baterai kendaraan listrik, PLN terus memasifkan pembangunan SPKLU agar ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri dapat terwujud. Dia berharap komponen maupun suku cadang SPKLU bisa diproduksi di dalam negeri sehingga mengurangi ketergantungan impor.
Selain itu, produksi SPKLU di dalam negeri bisa membuat harga lebih bersaing dan ekonomis. "Industri SPKLU beberapa komponen masih diimpor sehingga harapan kami bisa diproduksi dalam negeri dan harga bisa bersaing agar para swasta bisa berpartisipasi juga di dalam infrastruktur SPKLU," harap Edi
Dalam skema kerja sama franchise, PLN menawarkan beberapa pilihan paket waralaba berdasarkan jenis SPKLU, yakni Medium Charging, Fast Charging, hingga Ultra Fast Charging. Adapun paket investasi ditawarkan mulai dari Rp 342 juta per unit.
Executive Vice President Komunikasi Korporat PLN, Gregorius Adi Trianto, mengatakan sejauh ini sudah ada 48 calon mitra yang berminat mengembangkan SPKLU. Dia menyebut, prasyarat yang harus dipenuhi adalah para investor wajib menyediakan lahan untuk SPKLU seluas 42 meter persegi.
"Dengan berkolaborasi, PLN terus menambah pengoperasian SPKLU guna mendukung terciptanya ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri," kata Greg melalui pesan singkat pada Selasa (18/10).
Untuk memudahkan pihak yang berminat jadi mitra dalam penyediaan SPKLU, PLN telah menyediakan laman web https://layanan.pln.co.id/partnership-spklu. Melalui laman web ini nantinya para badan usaha yang hendak turut serta dalam membangun SPKLU bisa mendaftar melalui kanal tersebut.