Menko Luhut Resmikan PLTS Terapung di Waduk Muara Tukad di Bali

Katadata/Wahyu
Peresmian pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di kawasan Waduk Muara Tukad, Bali, pada Jumat (11/11).
11/11/2022, 19.22 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengunjungi peresmian pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di kawasan Waduk Muara Tukad, Bali, pada Jumat (11/11).

PLTS apung berkapasitas 100 kilowatt peak (kWp) ini diharap bisa menjadi salah satu pondasi dalam upaya mencapai target nol emisi bersih atau net zero emission (NZE) Indonesia pada 2060. Luhut mengatakan, hasil daya listrik yang dihasilkan dari PLTS terapung ini akan diserap oleh PLN,

“Kita sudah menyaksikan pembangunan PLTS terapung yang pertama di Indonesia dengan tenaga listrik yang diserap oleh PLN. Jadi saya minta PLTS ini jangan dilihat hanya 100 kWp, ini adalah satu komitmen kita semua kepada dunia dan akan kita jadikan showcase pada G20 nanti,“ kata Luhut di Nusa Dua, Bali.

Dengan modal 5.087 danau dan 300 bendungan, Indonesia diyakini bisa menghasilkan seterum surya dalam jumlah yang besar. Luhut menambahkan, saat ini pemerintah secara bertahap juga telah mengimplementasikan pemasangan panel surya dengan cakupan 5% dari total luas danau atau bendungan.

“Kita punya potensi besar untuk panel surya, kita boleh pasang seluas 5% dari luas danau. Bisa bayangkan banyaknya gimana,“ ujar Luhut. Simak databoks berikut:

Guna memenuhi permintaan dan memastikan ketersedian material di dalam negeri, pemerintah dalam waktu dekat akan membangung pabrik produksi panel surya di Kawasan Industri Kalimantan Utara.

“Jadi nanti tidak perlu lagi impor materialnya. Sekarang sudah 50%, saya kira tiga sampai empat tahun ke depan kita punya itu,“ kata dia.

PERESMIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TERAPUNG DI KAWASAN WADUK MUARA TUKAD, BALI (Katadata / Wahyu Dwi Jayanto)

Meski demikian, Luhut mengakui bahwa PLTS merupakan pembangkit listrik intermiten yang perlu disokong oleh pembangkit base load seperti pembangkit listrik panas bumi (PLTP) atau pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

"Indonesia punya 437 GW potensi energi terbarukan dan yang baru kita kelola baru 5%, masih banyak ruang bagi kita untuk tumbuh," kata Luhut.

Selain mengurangi emisi karbon dari proses produksi listrik di pembangkit, pemerintah juga menjalankan restorasi mangrove seluas 600 ribu hektare dalam kurun waktu empat tahun.

Langkah ini diharap bisa menyerap sekaligus menekan emisi karbon yang melayang di udara. "Sampai tahun ini 170 hektare dan akan kita percepat ini selesai pada 2024," tukas Luhut.

Bagian dari Showcase KTT G20 Bali

PLTS terapung Muara Tukad ini merupakan satu dari tiga pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) di Bali siap diperlihatkan kepada para delegasi asing yang hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15–16 November 2022.

Dua pembangkit EBT lainnya yaitu PLTS atap di 33 gedung yang tersebar di Bali dengan total kapasitas 890,55 kWp, dan PLTS hybrid di Nusa Penida, Klungkung, sebesar 3,5 megawatt peak (MWp).

Tiga pembangkit listrik itu, yang saat ini telah operasional, menjadi tempat yang dipamerkan (showcase) kepada para delegasi, karena keberadaan PLTS tersebut menunjukkan komitmen Indonesia untuk transisi dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan.

Transisi energi menjadi salah satu isu sentral yang dibahas oleh para pemimpin negara saat mereka bertemu di The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali, pekan depan. Isu itu masuk dalam sesi pertama pembahasan yang mengangkat tema ketahanan pangan dan energi.

Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi menyampaikan tiga PLTS yang menjadi “showcase” itu merupakan upaya Indonesia memperlihatkan kepada negara-negara anggota G20 bahwa tidak sulit untuk membangun pembangkit listrik berbasis EBT.

Ia lanjut menjelaskan PLTS, yang merupakan salah satu pembangkit listrik berbasis EBT, dapat dipasang di berbagai tempat, mulai dari atap rumah, gedung, dan perkantoran, sampai di atas permukaan air sebagaimana diperlihatkan PLTS Muara Tukad.

“Yang unik di Muara Tukad ini PLTS-nya terapung. Ini bentuk mini dari nanti yang besar di Cirata. Ini kami tunjukkan sebagai showcase bahwa permukaan air bisa juga untuk PLTS, atap-atap rumah, lahan-lahan kosong bisa digunakan,” kata Yudo.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.