Wuling Targetkan TKDN Air EV Naik Dua Kali Lipat Menjadi 80% pada 2030

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/rwa.
Pengunjung mengamati mobil listrik Wuling Air ev yang dipamerkan pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Jumat (12/8/2022).
Penulis: Andi M. Arief
1/12/2022, 17.32 WIB

PT SGMW Motor Indonesia atau Wuling Indonesia menargetkan untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri atau TKDN dalam produksi kendaraan listriknya hingga 80% pada 2030. Saat ini TKDN Wuling Air EV berdasarkan sertifikat yang diterbitkan Kementerian Perindustrian sekitar 40%.

Oleh karena itu, Wuling Indonesia sedang melakukan penjajakan dengan beberapa produsen baterai kendaraan listrik atau EV di dalam negeri.

Brand & Marketing Director Wuling Indonesia Dian Asmahani mengatakan langkah awal dalam meningkatkan TKDN dalam produksi EV adalah meneken nota kesepahaman atau MOU dengan PT Gotion Green Energy Solution Indonesia. Adapun, Gotion merupakan produsen baterai jenis Lithium Iron Phosphate.

"Kami akan memasok baterai dari mereka dan kami akan bekerja sama dengan produsen-produsen lokal yang sedang mempersiapkan produksi baterai kendaraan listriknya di Indonesia," kata Dian dalam Regional Summit 2022, Kamis (1/12).

Dian menilai kerja sama tersebut akan meningkatkan TKDN EV Wuling di Indonesia hingga 60%. Sejauh ini, Wuling baru memproduksi dan memasarkan satu jenis EV, yakni Wuling Air EV yang mayoritas komponennya masih bergantung pada bahan impor, seperti aluminium.

Menurutnya, hal tersebut disebabkan pembangunan ekosistem industri hijau yang masih dalam tahap transisi. Meski demikian, kebijakan pemerintah yang menetapkan tahapan TKDN EV di dalam negeri pada akhirnya akan membuat pelaku industri mengembangkan industri penopang EV di dalam negeri.

Sebagai informasi, pemerintah mengatur TKDN EV di dalam negeri setidaknya 80% pada 2030. Selain menjajaki produsen baterai EV lokal, Dian mengatakan Wuling Indonesia saat ini sedang melakukan penelitian terkait meningkatkan TKDN dalam memenuhi kebutuhan EV di dalam negeri.

Sebagai informasi, penjualan kendaraan listrik di Indonesia sepanjang Januari-September 2022 telah mencapai 3.801 unit. Adapun, penjualan terbesar terjadi pada September 2022 atau sebanyak 2.154 unit.

Mayoritas atau sebanyak 71,24% penjualan EV hingga kuartal III-2022 didominasi Wuling Air EV hingga 2.708 unit. Secara rinci, penjualan Wuling Air EV Long Range mencapai 1.973 unit dan Wuling AIR EV Standar Range sebanyak 735 unit.

Dian mengatakan penjualan EV di dalam negeri merupakan salah satu bentuk dukungan industri dalam mengurangi emisi gas rumah kaca atau GRK. Namun, menurutnya, penjualan EV di dalam negeri masih perlu peningkatan literasi EV kepada konsumen.

Secara singkat, Dian menekankan EV aman digunakan oleh para konsumen. Selain edukasi, Dian menilai kekhawatiran utama para konsumen dalam menggunakan EV adalah infrastruktur pengisian daya.

Dian berpendapat tantangan terakhir dalam penggunaan EV di dalam negeri adalah industri daur ulang baterai. Menurutnya, industri daur ulang menjadi penting agar rantai pasok industri EV di dalam negeri tidak terputus.

Wuling Indonesia dan sebagian produsen baterai EV sedang mendiskusikan tantangan daur ulang baterai EV. Adapun, Dian mencatat baterai EV masih memiliki kapasitas lebih dari 80% setelah 8 tahun penggunaan.

"Dalam waktu dekat ini bagaimana limbah baterainya ini sedang dalam proses diskusi, tapi kami meyakinkan konsumen sebenarnya ketahanan baterai itu sampai 8 tahun. Proses pengolahan limbah baterai EV seperti apa, akan kami informasikan saat kami punya kooperasi khusus dengna beberapa produsen baterai EV besar," kata Dian.

Reporter: Andi M. Arief