Kerek Porsi Bauran EBT, ESDM Kaltim Genjot Proyek PLTS Mulai 2024

PLN
Ilustrasi ground mounted pembangkit listrk tenaga surya (PLTS).
Penulis: Nadya Zahira
8/9/2023, 08.44 WIB

Dinas ESDM Kalimantan Timur (Kaltim) menargetkan bangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) baru mulai 2024. PLTS tersebut nantinya akan dibangun di tiga desa yang berada di Kabupaten Mahakam Hulu, Beral, dan Kutai Barat.

Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Muda Bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Konservasi Energi Dinas ESDM Kaltim, Achmad Pranata mengatakan target pembangun PLTS baru bertujuan untuk mendorong porsi EBT pada PLTS menjadi 1%. Pasalnya, PLTS Terpusat Desa Manamang Kanan Muara Kaman, Kaltim baru bisa mendorong EBT sebesar 0,50% saja. 

“Kami targetkan bangun PLTS baru di tahun depan untuk tiga desa dulu. Hal itu untuk dorong EBT jadi 1%, karena PLTS Terpusat Desa Manamang Kanan ini mendorong EBT nya kecil sekali, jadi kami akan bangun PLTS baru dengan target bisa dorong bauran EBT hingga 1% di 2024,” ujarnya saat ditemui Katadata.co.id di Desa Manamang Kanan, Kaltim, Kamis (7/9).

Pranata mengatakan, peranan PLTS dalam mendorong energi baru terbarukan tidak terlalu besar. Apalagi, PLTS Terpusat Desa Manamang Kanan Muara Kaman hanya memiliki kapasitas sebesar 87 Megawatt peak (MWp). Untuk itu, pemerintah provinsi Kaltim menargetkan bangun sebanyak 124 PLTS, yang dilakukan secara berangsur-angsur. 

“Program PLTS terpusat ini mulai 2014, dan hingga saat ini. Kita akan targetkan kedepannya untuk bangun 124 PLTS, tapi untuk tahun depan targetnya baru akan bangun 4 PLTS dulu,” kata dia. 

Dia menjelaskan, selain membangun PLTS untuk bisa mencapai bauran EBT 23% di tahun 2025, pemerintah Provinsi Kaltim juga  akan menggenjot pembangunan transisi energi dari biogas, dan biomassa. Di mana, potensinya lebih besar untuk bisa mendorong bauran EBT karena memiliki kapasitas satu hingga dua megawatt (MG).

Sebagai informasi, PLTS Terpusat Desa Manamang Kanan Muara Kaman merupakan instalasi PLTS yang dibangun pemerintah Provinsi Kaltim untuk memenuhi kebutuhan listrik wilayah sekitar dan sudah berdiri sejak 2022.

PLTS tersebut berkapasitas 87 MWp dengan biaya investasi sebesar Rp 9,4 miliar dan dapat digunakan untuk menerangi 600 kepala keluarga.

Adapun untuk sistem pembagian listrik kepada warga yakni menggunakan sistem kuota dengan kapasitas 700 Watt hour (WH) per hari dengan kapasitas penambahan maksimum 30% per Kartu Keluarga (KK) yang ada saat ini. 

Sebelum adanya PLTS, Desa Manamang Kanan hanya menggunakan diesel dari CSR perusahaan, dan memerlukan konsumsi BBM sebanyak 70 liter per hari untuk 4 jam agar listrik di rumah-rumah warga tersebut bisa nyala. 

Saat ini, pengelolaan PLTS dihibahkan kepada pemerintah Desa dan dikelola oleh masyarakat. PLTS tersebut tidak memungut biaya apapun. Warga sekitar hanya perlu melakukan perawatan PLTS setiap satu minggu sekali, dengan cara membersihkan debu di atap-atapnya.

Menurut data Global Energy Monitor (GEM), negara Asia Tenggara yang memiliki PLTS terbesar adalah Vietnam. Pada Januari 2023 mereka tercatat memiliki PLTS beroperasi dengan kapasitas total 12.300 megawatt (MW).

Angka itu adalah akumulasi dari PLTS yang kapasitasnya minimal 20 MW, sedangkan PLTS yang lebih kecil tidak masuk hitungan. 

Negara lain yang cukup banyak mengoperasikan PLTS di skala Asia Tenggara adalah Filipina, Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Sedangkan PLTS beroperasi di Myanmar, Singapura, dan Indonesia jauh lebih rendah.

Reporter: Nadya Zahira