Pakar Energi Soal Dana JETP Belum Cair: Target NZE 2060 Bisa Tercapai

facebook\fahmy.radhi
Fahmy Radhi
Penulis: Nadya Zahira
Editor: Lavinda
4/10/2023, 19.06 WIB

Pemerintah berupaya mendapatkan pendanaan transisi energi sebesar US$ 20 miliar atau setara Rp 310 triliun melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP). Namun, hingga saat ini pendanaan tersebut belum kunjung cair. 

Pakar Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan pendanaan JETP bentuknya belum jelas, yakni berupa pinjaman komersial atau hibah, sehingga pemerintah diminta untuk tidak terlalu berharap dengan dana tersebut. 

Namun, dia optimistis tidak adanya bantuan dari JETP pun Indonesia tetap bisa melakukan program transisi guna mencapai target nol emisi karbon pada 2060, karena sumber pendanaan untuk program transisi energi tersebut bisa bersumber dari investor, baik dalam negeri maupun luar negeri. 

“Jadi pendanaannya bisa dengan cara mengundang investor untuk bersama-sama membangun pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) atau biodiesel dan lain sebagainya,” ujar Fahmy saat dihubungi Katadata.co.id, Rabu (4/10).

Dia mengatakan optimisme tersebut muncul karena Indonesia mempunyai sumber EBT yang melimpah ruah seperti angin, matahari, air dan lainnya. Dengan demikian, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencapai target NZE 2060 tersebut. 

“Jadi Indonesia harus menggandeng investor agar target NZE 2060 ini masih bisa dicapai,” kata dia. 

Fahmy mengatakan, untuk menarik para investor agar tertarik berinvestasi di sektor EBT bisa dilakukan dengan cara memberikan kemudahan dan fasilitas, misalnya dalam bentuk insentif, “Kalau itu dilakukan akan berdatangan para investor baik dalam negeri atau pun luar negeri,” kata dia. 

Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, pemerintah seharusnya menagih negara maju untuk konsisten membantu negara berkembang dan miskin lewat skema pembiayaan kreatif. Misalnya, debt swap, di mana utang negara maju existing bisa ditukar dengan penutupan atau pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira