Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, mengumumkan bahwa negaranya akan uji coba kereta yang menggunakan energi hidrogen pekan ini. Kereta hidrogen ini merupakan yang pertama di Timur Tengah.
"Kereta ini akan diuji coba minggu depan, mudah-mudahan untuk beberapa bulan ke depan,” ujar Pangeran Abdulaziz, dikutip dari Reuters, Minggu (8/10).
Dia mengatakan, kereta hidrogen tersebut merupakan kereta pertama yang di dimiliki oleh Timur Tengah. Pangeran Abdulaziz juga mengatakan bahwa Arab Saudi akan meluncurkan mekanisme pasar domestik yang kredibel, transparan, dan mudah beradaptasi.
Kereta Hidrogen Pertama Ada di Jerman
Kereta penumpang pertama di dunia yang menggunakan energi hidrogen diluncurkan di Jerman pada 2018. Moda transportasi tersebut adalah Coradia iLint, yang diproduksi oleh perusahaan transportasi kereta api internasional Prancis, Alstom.
Sel bahan bakar hidrogen menghasilkan tenaga listrik yang menjadi sumber energi kereta tersebut. Menurut pernyataan Alstom, kereta api hanya mengeluarkan uap dan memiliki tingkat kebisingan rendah. Hal ini menjadikannya moda transportasi tanpa emisi.
"Kereta Coradia iLint dioperasikan di jalur sepanjang hampir 100 kilometer antara Cuxhaven, Bremerhaven, Bremervorde dan Buxtehude, menggantikan armada kereta diesel milik EVB yang ada di Jerman," kata perusahaan tersebut, dikutip dari Anadolu Agency, Senin (9/10).
"Coradia iLint dinilai istimewa karena memiliki kombinasi elemen inovatif yang berbeda: konversi energi ramah lingkungan, penyimpanan energi fleksibel dalam baterai, dan manajemen cerdas daya traksi dan energi yang tersedia," kata pernyataan Alstom.
Selain itu, kereta dirancang khusus untuk pengoperasian di jalur non-listrik, sehingga memungkinkan pengoperasian kereta api yang bersih dan berkelanjutan sekaligus memastikan kinerja tingkat tinggi. Kereta ini mampu melaju hingga 140 kilometer per jam.