PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memaparkan strateginya untuk mempercepat transisi energi. Hal itu dilakukan melalui skenario percepatan pengembangan energi terbarukan, yakni dengan membangun Green Transmission Line, smartgrid, dan flexible generation.
Skenario ini secara agresif menambah pasokan listrik 75 persen dari energi terbarukan dan 25 persen dari gas alam pada tahun 2040. Sebagai negara kepulauan dengan sumber daya alam yang besar, sumber energi terbarukan di Indonesia tersebar antara titik permintaan dan titik persediaan. Untuk itulah, PLN mengembangkan Green Transmission Line.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pengembangan pembangkit energi terbarukan bisa dipercepat dengan pembangunan jaringan transmisi yang terkoneksi dengan baik.
“Green Transmission Line menjadi salah satu skema yang mampu menghubungkan sumber energi dengan demand,” katanya pada Conference on the Electric Power Supply Industry di Xiamen, Cina, sebagaimana dikutip dalam siaran pers, Minggu (22/10). Strategi ini membuat target porsi 75 persen pembangkit energi terbarukan pada bauran energi bisa tercapai.
Sumber energi terbarukan yang mayoritas bersifat intermiten akan diatasi dengan pembangunan smartgrid dan flexible generation. Dengan adanya skema ini, listrik yang berasal dari energi terbarukan bisa dipasok lebih besar tanpa perlu mengkhawatirkan faktor intermitensi.
Dengan langkah-langkah tersebut, Darmawan optimistis target emisi nol bersih pada 2060 bakal tercapai. Sebelumnya, PLN mengurangi porsi pembangkit listrik tenaga uap pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik-nya. Di samping itu, transisi pembangkit fosil dengan pembangkit gas mampu mengurangi emisi karbon hingga 3,5 juta ton CO2 per tahun.
“Kami juga terus mengembangkan inovasi teknologi dengan melakukan teknologi co-firing biomassa, pengembangan hidrogen hijau, serta kajian terkait carbon capture storage. Upaya-upaya ini secara paralel mampu mereduksi emisi,” tegas Darmawan.
Upaya ini memerlukan dukungan dari semua pihak, tak terkecuali dari pemangku kepentingan di Cina. “PLN membuka peluang kerja sama dengan mengedepankan spirit of fairness, di mana semua kerja sama dan peluang investasi mampu mendorong terwujudnya transisi energi,” imbuhnya.