Pendapatan Warga NTT Naik 121% Berkat Pompa Air Listrik Tenaga Surya

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.
13/11/2023, 14.09 WIB

Organisasi Solar Chapter menyampaikan inisiatifnya dalam menyediakan pompa air listrik tenaga surya di 10 desa yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Keberadaan pompa air tersebut berhasil meningkatkan penghasilan pendapatan para warga desa-desa itu rata-rata sebesar 121%. 

Founder Solar Chapter, Mustika Wijaya, mengatakan pendapatan para warga di NTT sudah meningkat berkat bantuan pompa air tenaga surya tersebut. Sebelumnya, pendapatan rata-rata warga per Kartu Keluarga (KK) hanya sekitar Rp 183.000 per bulan, namun saat ini menjadi Rp 380.000 per bulan. 

“Semenjak adanya air, warga bisa menanam  perkebunan di depan rumahnya, lalu dari hasil kebunnya bisa dijual. Ada juga yang membuat usaha peternakan ikan lele, jadi pendapatan meningkat 121%,” ujar Mustika saat ditemui Katadata.co.id, di sela acara TEDx, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (11/11). 

Mustika mengatakan, warga di sejumlah desa lainnya bahkan ada yang pendapatannya naik hingga 151%. Namun, rata-rata pendapatan warga naik Rp 121.000 per bulan.

Mustika mengatakan, warga sempat kesulitan mendapatkan air bersih sebelum ada bantuan pompa air tenaga surya dari Solar Chapter. Biasanya mereka hanya mandi satu kali dalam dua hari.

Misalnya saja warga desa Biau, di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT. Untuk mendapatan air, mereka sebelumnya harus membawa bejana atau wadah kecil  melewati jalanan turun naik sepanjang 1,5 kilometer (km).

“Bahkan mereka mencuci saja harus dilakukan di sungai yang jauh dari Biau, dan persediaan hanya dapat diharapkan dari air yang mereka tadah semasa musim hujan,” kata dia.

Didirikan oleh Diaspora Indonesia

Dia mengatakan, Solar Chapter adalah organisasi nirlaba yang mewadahi anak-anak muda, mahasiswa Indonesia di luar negeri, yang ingin berkontribusi untuk daerah terpencil di Indonesia dalam membantu penyediaan air bersih. Hingga saat ini, organisasi tersebut telah mmebangun 15 pompa teaga surya di 10 desa yang digunakan untuk 1.600 warga.

Selanjutnya, Mustika mengatakan, terdapat 3-4 desa lagi yang akan disediakan pompa tenaga surya. “Tapi itu baru rencana belum ditentukan desa-desa mana saja. Tapi masih di sekitar NTT lagi sih karena masih banyak yang kekurangan air bersih,” kata dia. 

Tak hanya itu, Mustika mengatakan, pihaknya kedepannya akan mengembangkan remote monitoring sensor,  sehingga bisa memonitoring pompa air tenaga surya tersebut dari jarak jauh. Dengan begitu, pihaknya bisa mengetahui jika terdapat kendala atau kerusakan. 

Adapun menurut laporan Global Infrastructure Index 2023 dari Ipsos, sebagian besar masyarakat dunia menginginkan pembangunan infrastruktur energi surya.




Reporter: Nadya Zahira