Pertamina NRE Operasikan 4 PLTS dan PLTGU Jawa-1 Unit 1 Tahun Ini

Dokumentasi GE
GE mendatangkan satu dari dua gas turbin untuk proyek pembangkit listrik PT Jawa Satu Power di Karawang, Jawa Barat, Jumat (18/9).
5/1/2024, 08.00 WIB

Empat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) akan beroperasi pada 2024. Selain itu, Pertamina NRE juga akan mengoperasikan PLTGU Jawa-1 Uni 1.

"Kami sedang finalisasi serangkaian proses tahap akhir untuk beberapa proyek yang siap dioperasikan di 2024 ini," kata Corporate Secretary Pertamina NRE, Dicky Septriadi, Jumat (5/1).

Empat PLTS tersebut adalah  PLTS Kilang Balongan, PLTS Kilang Dumai, PLTS Kilang Cilacap,dan  PLTS di fasilitas Pemasaran Pertamina.

"Semua kita optimalkan demi terciptanya ekosistem energi bersih di Indonesia,” ujar Dicky.

Pada 2023, Pertamina telah mengoperasikan PLTGU Jawa -1 unit 2 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. PLTGU tersebut memiliki kapasitas 880 MW.  Dengan beroperasinya pembangkit Listrik tersebut, maka ada tambahan produksi Listrik sebesar 751 ribu MWh.

Pertamina juga telah mengoperasikan PLTS berkapasitas 25,7 MWp di wilayah kerja Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PLTS berkapasitas 2,25 MWp di area operasi Kilang Pertamina Plaju.

Hasilkan 5,5 Juta Listrik Bersih

Pertamina NRE mencatatkan produksi pembangkit listrik berbasis energi bersih sebesar 5,5 juta MWh (unaudited) pada 2023. Angka ini meningkat  18 persen dibandingkan 2022 sebesar 4,7 juta MWh.

Salah satu bisnis Pertamina NRE adalah pembangkit listrik yang bersumber dari energi bersih, antara lain panas bumi, tenaga surya, biogas, dan gas uap.

Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang dioperasikan oleh anak usahanya, PT Pertamina Gothermal Energy Tbk (PGE), menghasilkan 4,7 juta MWh hingga akhir 2023, naik 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara produksi dari pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) total mencapai 47 ribu MWh (unaudited). Angka tersebut meningkat sebesar 59 persen dibandingkan 2022.