Ekspansi Pasar Global, PGE Gandeng Pengembang Panas Bumi Turki

Dok. PGE
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menjajaki ekspansi bisnis panas bumi di Turki lewat kerja sama dengan Kipas Holding.
Penulis: Rena Laila Wuri
5/2/2024, 15.08 WIB

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan Kipas Holding, salah satu perusahaan pengembang panas bumi di Turki. Kerja sama ini menandakan keseriusan PGE untuk mendapatkan peluang ekspansi bisnis di pasar global.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi mengatakan perusahaan terus menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan pengembang panas bumi di berbagai negara, termasuk di antaranya Turki.

“Kebijakan pemerintah Turki terhadap panas bumi cukup berdampak pada pengembangan bisnis panas bumi di negara itu. Pemerintah Turki menawarkan feed-in-tariffs yang jelas sangat menguntungkan untuk investasi luar negeri jangka panjang,” kata Julfi dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (5/2).

Julfi berharap kunjungan PGE ke Turki yang merupakan negara dengan pertumbuhan panas bumi tercepat di dunia ini akan membuka lebih banyak peluang kerja sama. Selain  Turki, tahun lalu PGE juga sudah memulai menjajaki kerja sama pengembangan panas bumi di Kenya.

“Ke depannya, PGE berkomitmen untuk menggali lebih banyak peluang dengan perusahaan pengembang panas bumi yang lebih reputabl dari sisi keuangan, pengelolaan, kapasitas terpasang, hingga expertise di bidang panas bumi,” ujar dia.

Sementara itu, General Manager Kipas Holding Mehmet Sisman berharap kerja sama ini dapat membuahkan hasil yang baik melalui pertukaran informasi dan pengalaman untuk peningkatan sektor energi panas bumi baik di Turki maupun Indonesia.

Selanjutnya, Duta Besar RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama mengapresiasi kerja sama yang dilakukan PGE. Achmad menilai Turki patut menjadi negara yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengembangan panas bumi di masa depan.

"Faktor seperti privatisasi sektor panas bumi dan insentif menarik bagi investor, terutama melalui skema feed-in tariffs, turut berkontribusi memberikan kepastian produk yang dihasilkan pengembang terserap dengan keekonomian yang layak," kata dia.

PGE Garap Proyek Panas Bumi Kenya Rp 18,5 T

Sebelumnya, PGE mengumumkan kemitraan lapangan panas bumi Suswa dengan Geothermal Development Company (GDC), dan salah satu pemegang saham PGE, Masdar. Joint statement ini diumumkan oleh Presiden Republik Kenya H.E. William Ruto. 

Adapun tujuan dari joint statement ini adalah untuk mengakselerasi pengembangan lapangan panas bumi Suswa. Infrastruktur awal proyek ini akan segera dimulai. 

“Kemitraan yang memiliki nilai investasi US$ 1,2 miliar ( sekitar Rp 18,5 triliun) ini ditujukan untuk pengembangan 300 MW tenaga panas bumi pada 2030. Infrastruktur awal proyek ini pun akan segera dimulai,” ujar H.E. William Ruto dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (6/12).

Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengatakan pihaknya aktif menjalin kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan guna mengakselerasi pengembangan panas bumi. PGE aktif bekerja sama dengan lembaga keuangan yang berfokus pada ESG untuk membiayaiproyek-proyek baru panas bumi.

“PGE juga menjajaki pengaturan baru guna memasok listrik ramah lingkungan kepada pelanggan yang dapat membuat listrik panas bumi lebih mudah diakses,” kata Julfi.

Reporter: Rena Laila Wuri