Kini, lebih dari separuh populasi dunia tinggal di perkotaan, diperkirakan terus bertambah mencapai 70 persen populasi pada 2050. Seiring, konsumsi listrik di perkotaan semakin tinggi akibat aktivitas manusia, dan ini berdampak kepada perubahan iklim. 

Oleh karena itu, Signify Indonesia (sebelumnya Philips Lighting Indonesia) memperkenalkan inisiatif Green Switch. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong penggunaan lampu LED dan LED terkoneksi yang lebih hemat energi. 

Inisiatif tersebut sejalan dengan riset Signify di Indonesia yang melihat bahwa dengan beralih dari lampu konvensional ke lampu LED dan LED terkoneksi dapat mengurangi konsumsi energi hingga 80 persen, setara menghemat biaya energi hingga Rp37,1 triliun dan menekan emisi hingga 20,5 juta ton per tahun atau sama dengan penyerapan emisi dari 933 juta pohon.

Philips Lampu LED (Philips)

Penggunaan lampu LED dan LED terkoneksi bisa menjadi langkah sederhana untuk meningkatkan efisiensi energi agar pencahayaan pada gedung dan jalan bisa lebih berkelanjutan. Inisiatif Green Switch diluncurkan untuk mendorong investasi konservasi energi oleh swasta dan pemerintah.

“Green Switch menjadi upaya nyata kami untuk membantu kota, bisnis, dan individu menjalankan aksi iklim tanpa menunda, sejalan dengan target Indonesia untuk mencapai SDGs,” kata Dedy Bagus Purnomo selaku Country Leader Signify Indonesia melalui keterangan tertulis, Rabu (20/3).

Dedy menegaskan, inovasi dan keberlanjutan adalah fokus utama dalam strategi bisnis Signify. Selama lebih dari 130 tahun, penerangan lampu Philips yang berkualitas dan hemat energi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di Indonesia.

Selain itu, Interact, sistem pencahayaan yang terkoneksi dengan Internet of Things (IoT), memungkinkan pembangunan kota cerdas dan berkelanjutan. Interact telah terbukti andal dengan integrasinya ke platform Jakarta Smart City, yang pada pengerjaannya menjadi proyek penerangan jalan pintar terbesar di Asia Tenggara.

Inisiatif Green Switch meliputi enam pilar program. Renovation Wave jadi pilar utama untuk memperluas transisi dari lampu konvensional ke lampu LED dan LED terkoneksi. Circular Economy mendorong prinsip use-reuse-regenerate di industri pencahayaan. Clean Energy dan Clean Mobility mempromosikan efisiensi dalam pemakaian energi terbarukan untuk memenuhi tujuan keberlanjutan, seperti dekarbonisasi perkotaan.

Biodiversity mendorong pemakaian pencahayaan hemat energi pada proses produksi pangan yang menyumbang hampir sepertiga emisi gas rumah kaca secara global. Digitalization mengakselerasi inovasi ekosistem digital dengan mengurangi konsumsi energi dari pencahayaan hingga 80% untuk membantu mewujudkan kota pintar yang minim emisi karbon. 

“Lewat enam pilar utama tersebut, Green Switch mendukung upaya pemerintah mendorong konservasi energi sekaligus berkontribusi mewujudkan emisi nol bersih pada 2060,” kata Dedy.

Inisiatif Green Switch telah berjalan di berbagai daerah. Salah satunya adalah penggunaan cahaya dinamis dari Signify di Tebet Ecopark dan Marina Waterfront Labuan Bajo yang semakin menghidupkan kegiatan sosial dan perekonomian di wilayah setempat, meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi warga dan pengunjung, dan membantu menurunkan risiko kriminalitas.

Signify juga memasang lampu tenaga surya di Jalan Aek Natolu, salah satu akses utama ke Pelabuhan Ajibata, Sumatera Utara, yang meningkatkan keselamatan pengendara dan perekonomian daerah.

Pencahayaan di Jalan Aek Natolu selaras dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 47 Tahun 2023 tentang Alat Penerangan Jalan yang mendorong pemakaian energi terbarukan seperti tenaga surya pada lampu jalan.

“Kementerian Perhubungan menghargai peran aktif Signify dalam mendorong pemanfaatan energi terbarukan pada lampu jalan. Kami pun terus mendorong implementasi prinsip konservasi energi dalam pengembangan infrastruktur jalan di Indonesia,” ungkap Ahmad Yani, Direktur Lalu Lintas Jalan Kementerian Perhubungan.

Sebagai pemimpin solusi pencahayaan berkelanjutan, Signify telah memperkenalkan rangkaian produk inovatif seperti Philips LED Ultra Efficient yang dapat menghemat energi hingga 50% dan memiliki masa pakai hingga 50 tahun. Signify juga meluncurkan Philips LED Solar Solution untuk penerangan luar ruangan yang memanfaatkan energi matahari, jadi menghemat biaya listrik secara signifikan.

“Inisiatif Green Switch tidak hanya merangkul pemerintah dan pelaku industri untuk berinvestasi pada solusi pencahayaan yang lebih efisien, tapi juga menginspirasi konsumen rumah tangga dalam menggunakan lampu LED yang lebih hemat energi,” tutup Dedy.

Informasi lebih lanjut mengenai inisiatif Green Switch Signify bisa dilihat dengan mengunjungi laman resmi Signify.