Data lembaga think tank energi, Ember, menunjukkan Cina kini menjadi produsen energi terbarukan berbasis angin terbesar di dunia. Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) Cina telah menghasilkan lebih dari 100 terawatt jam (TWh) listrik pada Maret lalu.
Total produksi PLTB Cina Maret 2024 mencapai 25% lebih banyak dari bulan yang sama tahun lalu. Angka tersebut merupakan produksi bulanan energi angin tertinggi yang ada di satu negara, setara dengan gabungan seluruh Eropa dan Amerika Utara.
Masih berdasarkan data yang sama, total output PLTB Cina pada Maret 2024 lebih dari dua kali produksi Amerika Serikat, yang merupakan produsen angin terbesar kedua dunia. Produksi PLTB Cina juga hampir sembilan kali lebih banyak dari yang diproduksi di Jerman, produsen tenaga angin nomor tiga.
Produksi PLTB Cina pada Maret merupakan yang tertinggi untuk tahun ini. Pasalnya kecepatan angin di Cina biasanya mengalami puncaknya pada Maret dan April. Kecepatan angin tersebut akan melambat pada musim panas.
Meskipun didorong oleh musim, rekor produksi PLTB ini menandai tonggak baru energi bersih global. Cina kini menjadi pendorong utama prdouksi energi bersih global.
PLTB Terus Tumbuh tapi Masih Kalah dari Batu Bara
Pembangkit listrik tenaga bayu Cina berasal dari beberapa instalasi angin besar di seluruh negeri. Wilayah dengan ladang angin terbesar di Cina adalah Mongolia Dalam di utara dan Xinjiang di barat.
Namun demikian, Cina juga melakukan pembangunan kapasitas pembangkit angin di semua wilayahnya. Pemerataan pembangunan fasilitas ini menghasilkan volume energi bersih yang meningkat di semua wilayah konsumsi daya utama.
Dilansir dari Reuters, Jumat (19/4) total produksi PLTB dari semua provinsi telah mencatat rekor tertinggi pada 2024.
Menurut Ember, kinerja Cina dalam memperluas produksi PLTB telah membantu mendorong kontribusi tenaga angin pada total pembangkit listrik negara tersebut. Produksi PLTB rata-rata mencapai 11,4% dari total listrik yang dihasilkan selama kuartal pertama tahun 2024. Angka tersebut naik dari tahun lalu yang mencapai 9,6%.
Namun demikian, produksi PLTB Cina masih lebih tinggi dari batu bara dan PLTA. Pemanfaatan batu bara masih lebih tinggi 62% dari PLTB, sementara PLTA masih lebih tinggi 12%.
Sementara panel surya mengambil sekitar 6% pangsa dari total pembangkit listrik China pada tahun 2023. Negeri tirai bambu tersebut kemungkinan akan memperluas kapasitas panel surya pada 2024.
Tenaga surya juga akan memainkan peran penting dalam meningkatkan pembangkit listrik selama bulan-bulan musim panas. Hal ini karena permintaan daya secara keseluruhan di Cina berada pada titik tertinggi karena penggunaan AC yang meningkat pesat.
Cina berharap pertumbuhan PLTB domestik akan terus berlanjut pada 2024. Target ini sebagai bagian dari rencana ambisius Beijing untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.
Berdasarkan laporan International Renewable Energy Agency (IRENA) dan International Labour Organization (ILO), jumlah lapangan pekerjaan sektor energi terbarukan di dunia terus meningkat selama satu dekade terakhir.
Teranyar, ada 13,7 juta lapangan pekerjaan di sektor energi terbarukan di seluruh dunia pada 2022, naik 7,88% dibandingkan periode tahun sebelumnya.