TAPG Bentuk Joint Venture dengan Aisin Takaoka Kembangkan Biokokas

ANTARA FOTO/Akbar Tado/pras.
PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menggandeng Aisin Takaoka Co., Ltd, membentuk perusahaan patungan (joint venture company) yang memproduksi biokokas berbasis cangkang sawit guna mengembangkan energi hijau di Indonesia.
Penulis: Djati Waluyo
24/6/2024, 16.01 WIB

PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menggandeng Aisin Takaoka Co., Ltd, membentuk perusahaan patungan (joint venture company) yang memproduksi biokokas berbasis cangkang sawit guna mengembangkan energi hijau di Indonesia. Biokokas berbasis cangkang sawit merupakan terobosan dari hasil riset dan pengembangan oleh Aisin Takaoka dan menjadi yang pertama di dunia.

Pengembangan biokokas ini merupakan teknologi baru dengan tujuan sebagai alternatif bahan bakar industri pengecoran baja (foundry) yang selama ini sangat bergantung pada batu bara kokas (coking coal). 

Pemanfaatan cangkang sawit sebagai bahan baku biokokas merupakan upaya kedua perusahaan dalam mendorong penggunaan energi hijau. Pasalnya, biokokas dapat mengurangi emisi karbon dan limbah, dua tantangan utama yang dihadapi oleh industri pengecoran baja. Perusahaan patungan ini ditargetkan akan mulai melakukan produksi pada paruh kedua 2025 untuk memenuhi kebutuhan biokokas secara global.  

President Aisin Takaoka, Makoto Okuda menjelaskan, hasil pengembangan biokokas berbasis cangkang sawit ini dapat menggantikan sepenuhnya penggunaan batu bara kokas dalam industri tanpa mengurangi kualitas pembakaran. 

“Biokokas berbasis cangkang sawit ini dikembangkan dengan tujuan mengurangi emisi karbon dalam proses pengecoran baja yang selama ini menjadi tantangan utama industri, terutama bagi kami sebagai pemimpin industri. Bersama Triputra Agro Persada, kami memiliki filosofi yang sama untuk mengembangkan energi hijau dalam mewujudkan karbon netral,” ujar Makoto dalam keterangan resmi, Senin (24/6). 

Makoto menyebut, pemilihan Triputra Agro Persada dipilih menjadi mitra karena merupakan salah satu produsen CPO terbesar di Indonesia. Triputra Agro juga memiliki visi keberlanjutan serupa untuk menjadi perusahaan netral karbon yang telah terlibat aktif dalam bisnis ramah lingkungan sejak lama.

Sementara itu, Presiden Direktur Triputra Agro Persada Tjandra Karya Hermanto, mengatakan perusahaan akan memberikan dukungan penuh atas pembentukan joint venture company bersama Aisin Takaoka. 

"Kami sangat bangga dapat bekerja sama dengan Aisin Takaoka yang merupakan salah satu pemimpin industri foundry global. Kerja sama ini selaras dengan komitmen keberlanjutan Triputra Agro Persada dengan target menjadi perusahaan netral karbon pada 2036,” ujar Tjandra. 

Melalui New Journey of TAPG Sustainability, Triputra Agro Persada melakukan sejumlah inisiatif keberlanjutan guna mewujudkan komitmen menjadi perusahaan netral karbon sesuai dengan misi Triputra Agro Persada untuk menjadi Green Plantation for Better Quality of Life.

Pada 2023, perseroan juga telah mengoperasikan pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) berbasis limbah cair sawit untuk memasok kebutuhan listrik kernel crushing plant (KCP) sebagai aksi pengurangan emisi dari limbah sekaligus pemanfaatan energi baru terbarukan. Perseroan juga secara konsisten meningkatkan cakupan areal stok karbon tinggi (SKT), dan nilai konservasi tinggi (NKT). 

Reporter: Djati Waluyo