Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), Iwan Agung Firstantara, mengatakan perseroan telah menyiapkan peta jalan atau roadmap penggunaan biomassa sebagai pengganti batu bara untuk bahan baku pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Pada 2024 perusahaan menargetkan lebih dari 2 juta ton biomassa untuk menggantikan batubara.
"Ini kita kembangkan sesuai roadmap, nantinya akan mencapai 10,2 juta ton biomassa per tahun," ujar Iwan dalam acara Lestari Summit 2024, Rabu (21/8).
Iwan mengatakan, sampai dengan 2023 PLN telah menggunakan biomassa sebagai pengganti batubara sebesar 1 juta ton per tahun. Sedangkan, pada 2024 perusahaan menargetkan lebih dari 2 juta ton biomassa untuk menggantikan batubara.
Ia menjelaskan, biomassa merupakan produk yang mampu menggerakkan ekonomi masyarakat. Pasalnya, biomassa tidak disediakan oleh korporasi, tetapi disediakan oleh masyarakat.
"Biomassa ini sifatnya adalah terpakaikan dan kita berhubungan langsung dengan petani-petani, dengan agregator-agregator tersendiri, jenisnya tersendiri. Alhamdulillah kita bisa menurunkan emisi karbon sekaligus bisa meningkatkan sepuluh ekonomi rakyat," ungkapnya.
Iwan mengatakan, sampai dengan 2024 PLN telah melaksanakan ujicoba co-firing di 46 PLTU dari 56 PLTU yang dimiliki PLN.
"Kita mempunyai 52 PLTU di seluruh Indonesia, sudah 46 PLTU kita lakukan uji co-firing ini, ternyata secara teknis tidak ada masalah. Batubara diganti sebagian dengan sekam padi, batubara diganti dengan serbuk gergaji, batang singkong,” ucapnya.
Dia menilai potensi pengembangan energi berkelanjutan terbuka sangat besar untuk Indonesia menuju transisi energi.
"Potensi mengubah batubara dengan energi terbarukan terbuka lebar. Kalau 10 persen dari 18.800 itu berarti 1800 megawatt," ujarnya.