PLN Waspada, Harga Listrik Produksi Panel Surya di Rumah Bisa Lebih Murah

123rf.com/Martin Bergsma
Ilustrasi PLTS Atap
14/10/2024, 17.10 WIB

Komisaris PT PLN (Persero), Muhammad Ikhsan, mengatakan produksi listrik melalui panel surya di rumah berpotensi lebih murah dibandingkan PLN

Jika itu terjadi, Ikhsan mengatakan, PLN harus siap menghadapi kompetisi dari konsumen yang dapat menghasilkan listrik dengan biaya lebih rendah dibandingkan layanan PLN.

"Produksi (listrik) di rumah bisa lebih rendah dari PLN. PLN harus respons," ujar Ikhsan dalam agenda Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) bertajuk Energi Mandiri-Ekonomi Berdikari di Jakarta, Senin (14/10).

Ikhsan mengatakan, PLN telah melakukan empat langkah utama dalam menghadapi tantangan tersebut yaitu regulasi, dekarbonisasi, desentralisasi, dan digitalisasi. Namun, langkah-langkah tersebut harus didukung dengan perencanaan matang dan pengelolaan risiko yang baik.

“Mitigasi risiko bukan berarti berhenti, tapi menghitung dan meminimalkan risiko sehingga tetap bisa mencapai tujuan dengan hasil terbaik,” katanya.

Ia mengatakan, salah satu faktor penting dalam mitigasi risiko adalah kerangka legal yang baik. Jika kerangka regulasi tidak bagus, mitigasi risiko akan menjadi mahal dan sulit.

Harga Panel Surya Terus Turun

Harga panel surya turun 66% dalam lima tahun terakhir. Analis Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan dari Institute for Essential Services Reform (IESR), Alvin P Sisdwinugraha, mengatakan penurunan harga teknologi panel surya membuka peluang besar untuk pemanfaatan energi terbarukan di kawasan Asia Tenggara.

Dia mengatakan, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN tersebut mulai bergeliat membangun industri hijau.  Produksi modul surya di Asia Tenggara juga kompetitif.

"Oleh karena itu diperlukan insentif industri untuk mendukung pengembangan sektor ini, seperti yang diterapkan Malaysia dan India," kata Alvin melalui keterangan tertulis dikutip Kamis (19/9).

Dia mengatakan, kesepakatan kerjasama ekspor listrik antara Indonesia dan Singapura yang mensyaratkan pembangunan rantai pasok energi surya di Indonesia, merupakan langkah penting menuju terwujudnya ASEAN Power Grid atau jaringan bersama ASEAN. Potensi penciptaan lapangan kerja hijau juga signifikan, khususnya dalam industri manufaktur modul surya yang membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan tinggi.

"Kerjasama antara institusi pendidikan dan riset lokal dengan industri diperlukan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja dan memastikan transfer teknologi kepada produsen lokal,” ujar Alvin.



Reporter: Djati Waluyo