Presiden Prabowo Subianto menyatakan akan mengandalkan pembangkit listrik panas bumi atau geotermal dalam mencapai swasembada energi. Untuk mengoptimalkan geotermal, Prabowo perlu memberikan insentif pada investor panas bumi.

Pakar ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan Prabowo bisa mengoptimalkan geotermal dengan menciptakan iklim investasi yang ramah.

"Mungkin kita bisa memberikan insentif ke investor-investor yang mau masuk, itu pasti menarik bagi investor,” kata Fahmy dikutip Senin (20/10).

Fahmy mengatakan, Jokowi pernah memberikan insentif fiskal yang besar terhadap investor hilirisasi nikel sehingga banyak investor China yang masuk. Hal serupa bisa dilakukan Prabowo jika memprioritaskan geotermal.

Ia mengatakan lokasi sumber panas bumi sebagian besar berada di daerah pegunungan yang sulit aksesnya. Investasi panas bumi tidak hanya dibutuhkan untuk sistem pembangkit listriknya, tetapi juga infrastruktur logistiknya.

Menurut Fahmy, pemerintah bisa memberikan alternatif dengan membangun sarana dan prasarana jalan tersebut menggunakan anggaran pemerintah pusat atau pemerintah daerah.

Ia pun meminta pemerintahan Prabowo-Gibran untuk konsisten mengembangkan berbagai sumber energi baru dan terbarukan di Indonesia untuk dapat mencapai target net zero emission 2060. Tingkat bauran energi bersih di Indonesia hanya sekitar 12,5 persen saat ini, jauh dari target 23 persen yang dicanangkan untuk dapat tercapai pada 2025.

“Kalau mulai sekarang diberlakukan secara konsisten dan terus-menerus, tidak diganggu oleh lobi-lobi dari kelompok oligarki maka saya punya harapan nanti lima tahun ke depan di akhir pemerintahan Prabowo itu bisa keseluruhan energi kita tidak lagi bergantung dari negara lain,” ujarnya

Target Swasembada Energi Prabowo

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024 - 2029 usai mengucapkan sumpah jabatan dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen Jakarta, Minggu.

Dalam pidatonya, Prabowo optimis Indonesia mampu melakukan swasembada energi dan tidak bergantung pada negara lain di bawah kepemimpinannya. Ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki berbagai tanaman yang bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi, seperti kelapa sawit, singkong, tebu dan jagung.

Prabowo juga menyatakan bahwa Indonesia mempunyai potensi energi panas bumi (geotermal), batu bara serta air yang besar.

"Kita juga punya energi bawah tanah geotermal yang cukup. Kita punya batu bara yang sangat banyak, kita punya energi dari air yang sangat besar. Pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi," kata Prabowo.