Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggandeng Agence Francaise de Development (AFD) untuk mengatasi perubahan iklim dan mendorong transisi energi. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) dan Implementing Agreement (IA) terkait kerja sama dalam bidang transisi energi.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, hal ini menjadi tonggak penting dalam upaya kolektif Indonesia-Perancis yang telah menjadi mitra dalam mengatasi tantangan perubahan iklim dan transisi menuju masa depan energi yang berkelanjutan.
Menurutnya, sebagai negara yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, Indonesia menyadari kebutuhan mendesak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, melakukan diversifikasi energi, dan mempercepat transisi energi.
"Untuk mencapai tujuan-tujuan ambisius ini, diharapkan kolaborasi dengan mitra global akan memungkinkan Indonesia untuk mengakses teknologi energi mutakhir, sumber daya keuangan dalam pembiayaan transisi energi, dan peningkatan dalam keahlian teknis," ujar Dadan dalam keterangan tertulis, Senin (4/11).
Dadan mengatakan, LoI dan IA antara Kementerian ESDM dengan AFD meliputi kerja sama berupa reformasi transisi energi dalam kerangka Policy Based Loan Affordable and Sustainable Energy Transition (PBL ASET) Programme dan peta jalan menuju NZE. Indonesia dan Prancis juga akan melakukan studi dan pelatihan untuk mineral kritis, penerapan kerangka lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) di Kementerian ESDM, serta bidang kerja sama lain yang disetujui bersama secara tertulis antara kedua belah pihak.
AFD Country Director, Yann Martress, mengatakan program kerja sama ini memiliki tujuan untuk mengarusutamakan konsep transisi energi dalam berbagai inisiatif kebijakan, serta memastikan keselarasan dengan prioritas transisi energi di Indonesia.
"Perjanjian ini menandai kemitraan jangka panjang dalam mendukung ambisi Indonesia mencapai target nol emisi bersih (NZE), serta menegaskan kembali komitmen untuk bekerja sama menuju sektor energi yang lebih ramah lingkungan dan lebih tangguh di Indonesia, serta menjawab tantangan sosial, lingkungan, dan ekonomi," ujar Martress.
Uni Eropa Beri Hibah Transisi Energi Lewat AFD
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei, Denis Chaibi, mengatakan Uni Eropa memberikan hibah melaui AFD kepada Kementerian ESDM untuk melakukan transisi hijau dan bersih di Indonesia. Pasalnya, Indonesia memiliki sumber daya alam yang besar, seperti cadangan nikel yang dapat dimanfaatkan untuk bahan baku baterai kendaraan listrik dan potensi panas bumi yang besar.
"Dengan potensi tersebut, Indonesia menjadi pemain kunci dalam transisi hijau dunia. Kami sangat senang dapat bermitra dengan Indonesia dan AFD dalam upaya ini," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Laurent Legodec mengungkapkan kerja sama antara Indonesia dan Perancis ini dapat memanfaatkan kelebihan masing-masing negara untuk menuju masa depan energi yang berkelanjutan dan berkeadilan.
"Dengan meningkatkan kerja sama dalam transisi energi, kita tidak hanya dapat mendorong kemajuan teknologi tetapi juga pertumbuhan ekonomi yang signifikan, penciptaan lapangan kerja, dan keamanan energi," ujar Laurent.