Gunakan Bahan Bakar Diesel HVO, Vale Mampu Kurangi 80% Emisi Gas Rumah Kaca

Katadata/Mela Syaharani
Vale menguji coba penggunaan bahan bakar nabati atau BBN jenis Hydrotreated Vegetable Oil pada dua unit truk tambang Komatsu dan Caterpillar di konsesi tambang yang berada di Sorowako, Sulawesi Selatan.
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti
7/11/2024, 16.19 WIB

PT Vale Indonesia menguji coba penggunaan bahan bakar nabati atau BBN jenis Hydrotreated Vegetable Oil pada dua unit truk tambang Komatsu dan Caterpillar di konsesi tambang yang berada di Sorowako, Sulawesi Selatan. Penggunaan BBN jenis HVO ini mampu memangkas emisi gas rumah kaca hingga 80%.

Uji coba ini dilakukan pada 14 Oktober-14 November 2024. Vale mengatakan hasil uji coba selama hampir sebulan ini menunjukkan peningkatan efisiensi yang signifikan dalam operasional, serta pengurangan emisi karbon hingga 70%. Penggunaan HVO juga terbukti mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 80% dibandingkan dengan diesel konvensional. Adapun HVO yang digunakan Vale dipasok oleh Pertamina Patra Niaga. 

Emisi Gas Rumah Kaca mencakup seluruh jenis gas yang berkontribusi terhadap pemanasan global, termasuk CO₂, metana (CH₄), oksida nitrous (N₂O), dan gas-gas fluorinated lainnya. Sedangkan emisi karbon merujuk secara khusus pada karbon dioksida (CO₂). 

Direktur & Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale, Abu Ashar mengatakan, pemilihan HVO dibandingkan bahan bakar lain untuk mendukung transisi energi menuju net zero emission karena produk ini bisa langsung digunakan.

“Kami tidak perlu mengubah komponen dari HVO, jadi bisa langsung digunakan. Apalagi materialnya siap, unit truknya siap, langsung kami eksekusi. Kalau kami berpikir opsi bahan bakar lain, masih butuh waktu untuk diaplikasikan,” kata Abu saat ditemui Katadata.co.id di Sorowako, Sulawesi Selatan pada Kamis (7/11).

Head of Supply Chain Management PT Vale Indonesia,Sadewo Prasetyo mengatakan, kerja sama antara Vale dan Pertamina berawal dari  pertemuan pada pertengahan tahun lalu. Sadewo menyebut kedua perusahaan membicarakan terkait terobosan untuk dekarbonisasi.

“Kemudian Pertamina menyebutkan HVO, kami melihat disini ada potensi. Tidak pakai lama kami studi bersama untuk menggunakan HVO sebagai 100% sumber energi terbarukan di alat tambang,” kata Sadewo.

Dia menyebut Vale merupakan perusahaan di bidang pertambangan yang pertama kali mencoba penerapan HVO. 

Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya mengatakan, HVO merupakan jenis bahan bakar yang bisa langsung dikonsumsi tanpa harus dimodifikasi terlebih dahulu. “Ini menjadi manfaat bagi pengguna, lebih ke arah kemudahan dan proses perawatan. Sebab tidak membutuhkan investasi baru, bisa menggunakan fasilitas yang ada hanya dengan produk baru,” kata Maya.

Dia menyebut Pertamina Patra Niaga telah memasok sebanyak dua hingga tiga iso tank untuk Vale. “Kami membawa produk HVO ini dari Kilang Cilacap,” ujarnya.

Reporter: Mela Syaharani