Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyoroti pentingnya potensi energi hijau Indonesia dalam mendukung pertumbuhan teknologi kecerdasan buatan (AI) di Tanah Air. Dalam acara Indonesia AI Day yang berlangsung di The Tribrata Jakarta, Kamis (14/11), ia menegaskan peran vital energi baru dan terbarukan dalam memfasilitasi perkembangan teknologi masa depan.
Erick mengungkapkan Indonesia memiliki potensi energi baru dan terbarukan (EBT) yang diperkirakan mencapai sekitar 3.680 gigawatt. Potensi EBT tersebut berasal dari berbagai sumber seperti energi surya, bayu, hidro, bioenergi, panas bumi, hingga laut.
“Indonesia memiliki potensi besar untuk listrik hijau untuk mendukung perkembangan AI,” kata Erick.
Erick juga mengingatkan bahwa percepatan transisi energi diperlukan untuk mendorong pemanfaatan EBT yang lebih masif. Menurutnya, keberlanjutan pengembangan AI di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari ketersediaan sumber listrik yang bersih dan terbarukan. Hal ini akan menjadi energi dasar bagi pusat data.
Ia menjelaskan pemerintah berkomitmen membangun lebih banyak pusat data untuk mendukung pengembangan teknologi AI.
Dengan fokus pada transisi energi yang cepat dan pengembangan infrastruktur yang memadai, Indonesia berpotensi menjadi pemain utama dalam revolusi teknologi global, sekaligus memanfaatkan sumber daya energi yang ada secara optimal.