Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Inggris, Keir Starmer, di kantor PM Downing Street 10, London, Inggris, pada Kamis (21/10). Dalam pertemuan tersebut, Starmer berjanji untuk mempercepat pencairan dana Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP).
"Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk mempercepat pencairan dana melalui Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP) Indonesia untuk memastikan kontribusi positifnya terhadap target Net-Zero Indonesia," tulis pernyataan bersama yang dirilis Pemerintah Inggris melalui www.gov.uk.
Pemerintah Inggris berharap dapat memperdalam kerja sama kedua negara dalam infrastruktur berkelanjutan. Kedua negara menggarisbawahi komitmen untuk menjaga agar target suhu 1,5 derajat tetap tercapai sehingga dapat mengatasi krisis iklim dan alam. Hal itu termasuk melalui penyerahan Kontribusi Nasional yang Ditetapkan (NDC) yang ambisius pada Februari 2025.
Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara juga sepakat untuk menyelenggarakan dialog kebijakan tingkat tinggi tentang desain dan implementasi penetapan harga karbon. Hal itu untuk mendukung pengembangan pasar keuangan karbon Indonesia dan mendorong transisi hijau Indonesia.
"Kami menegaskan kembali pentingnya kemitraan kami dalam melindungi hutan dan memerangi degradasi laut, baik untuk mengurangi emisi maupun melindungi lingkungan, sekaligus mendukung mata pencaharian," tulis pernyataan tersebut.
Mereka juga menegaskan kembali komitmen kedua negara untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), termasuk dalam pengelolaan risiko bencana, ekonomi rendah karbon, dan mempersempit kesenjangan dalam bidang digital dan teknologi.