PT Pertamina Patra Niaga menjalin kerjasama dengan PT Toyota-Astra Motor (TAM) dan PT Serasi Autoraya yang merupakan anak usaha PT Astra International, untuk melakukan uji coba bioetanol E10 melalui use case collaboration atau kolaborasi kasus penggunaan.
Bioetanol E10 merupakan bahan bakar minyak (BBM) hasil pencampuran 10 persen bahan bakar nabati (BBN) jenis etanol dan 90 persen bensin.
Kerjasama dilakukan untuk mempercepat adopsi biofuel di Indonesia. Use case collaboration merupakan kolaborasi untuk mempelajari efektivitas bauran energi alternatif dari etanol yang dapat mereduksi emisi kendaraan bermotor dan mengevaluasi performa kendaraan dengan harapan mendukung pencapaian target pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mengatakan kolaborasi ini dilakukan untuk menciptakan ekosistem biofuel dalam proses transisi energi hijau di Indonesia.
"Berkolaborasi secara holistik dengan produsen kendaraan dan penyedia layanan mobil merupakan langkah besar untuk menghadirkan ekosistem biofuel di Indonesia," ujar Riva dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (25/11)
Riva mengatakan langkah ini dapat mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendorong percepatan target net zero emission 2060. Selain itu, langkah ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian negara, membuka peluang kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal yang terlibat dalam rantai pasokan bioetanol.
Sebagaimana diketahui, uji coba Bioetanol E10 ini dilakukan di Surabaya dan akan berlangsung selama periode satu tahun kedepan. Uji coba menggunakan BBM Bioetanol E10 pada 50 unit kendaraan berjenis Kijang Innova Zenix Hybrid EV, Avanza, Calya, dan Agya.
Lima puluh unit kendaraan tersebut dikelola oleh penyedia layanan sewa kendaraan TRAC dengan memanfaatkan teknologi Fleet Management System (FMS). Kendaraan akan dipantau kondisi dan perilaku mengemudi secara real time, sehingga efektivitas penggunaan E10 dapat dipelajari melalui data konsumsi bahan bakar, perilaku mengemudi, dan kondisi mesin.
Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto, mengatakan pihaknya mempelajari penggunaan bioetanol dengan melakukan pengambilan sampel data seperti dyno test, carbon deposit quantity, dan uji emisi. Kolaborasi ini dilakukan untuk mempelajari penggunaan campuran bahan bakar alternatif yaitu bioetanol E10 dalam mobilitas sehari-hari konsumen Indonesia, khususnya di Jawa Timur
“Usaha mencapai netralitas karbon tidak dapat Toyota lakukan sendiri, tapi butuh kerjasama dengan key stake holder,” ujar Henry.