PLN IP Targetkan Tambah Kapasitas Pembangkit EBT 2,4 GWh Lewat Dua Proyek

PT PLN Indonesia Power (PLN IP) menargetkan akan menambah kapasitas listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) sebesar 2,4 gigawatt hour (GWh) secara bertahap sampai dengan 2035. Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, mengatakan tambahan kapasitas pembangkit EBT berasal dari dua mega proyek yaitu Hijaunesia dan Hydronesia.
"Pengembangan EBT merupakan sebuah keharusan sebagai bentuk komitmen kami dalam melaksanakan transisi energi untuk membantu Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission pada 2060," ujar Edwin dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (18/2).
Edwin mengatakan, dua proyek andalan pengembangan EBT milik PLN IP yaitu Hijaunesia Project dengan total kapasitas 1.055 megawatt (MW). Proyek tersebut terdiri dari 12 pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan 1 pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
"PLN Indonesia Power akan mengembangkan pembangkit listrik EBT dengan kapasitas hingga 2,4 GWh hingga 2035, project ini didominasi pembangkit listrik tenaga surya," ujarnya.
Selain Hijaunesia, PLN IP juga memiliki program pengembangan EBT Hydronesia Project dengan total kapasitas 1.345 MW, pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) ini direncanakan akan rampung secara bertahap di 2035.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga Bernadus Sudarmanta mengatakan selain Hijaunesia dan Hydronesia, PLN IP juga berusaha menggaet investor untuk menjalankan proyek tersebut.
"Melalui forum ini, PLN Indonesia Power terus berupaya untuk menggaet investor global untuk mengakselerasi EBT di Indonesia," tutur Bernadus.