Afrika Selatan Bakal Lanjutkan Pembangunan PLTN 4.000 MW
Menteri Lingkungan Hidup Afrika Selatan (Afsel) mengesahkan izin lingkungan bagi perusahaan listrik milik negara, Eskom, untuk membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) baru di Western Cape.
Para aktivis lingkungan telah mengajukan banding terhadap izin awal tahun 2017 untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir baru berkapasitas 4.000 megawatt (MW) di Duynefontein. PLTN baru itu akan dibangun dekat pembangkit listrik Koeberg, yang saat ini merupakan satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir komersial yang beroperasi di Afrika.
“Pemberian izin lingkungan tidak membebaskan pemohon dari kewajiban untuk mematuhi persyaratan hukum lain yang berlaku atau memperoleh izin dari otoritas berwenang lainnya,” kata Dion George, Menteri Kehutanan, Perikanan, dan Lingkungan Hidup Afsel, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Senin (11/8).
Afrika Selatan menganggap tenaga nuklir sebagai bagian kritis dari bauran energi dasar negara tersebut saat beralih dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. PLTN akan memenuhi sebagian besar kebutuhan listriknya ke sumber energi terbarukan.
Afrika Selatan berencana membangun kapasitas nuklir sebesar 9.600 MW. Proyek nuklir ini berpotensi menjadi salah satu kontrak nuklir terbesar di dunia dalam puluhan tahun terakhir. Namun, proyek ini sempat dihentikan oleh pengadilan akibat kekhawatiran terkait biayanya dan transparansi prosesnya.