Pasang PLTS Atap, OT Group Kurangi Emisi Karbon 7.000 Ton CO2e per Tahun

Dok. Xurya
OT Group berkolaborasi dengan Xurya Daya Indonesia (Xurya) memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap pada berbagai fasilitas operasionalnya.
Penulis: Hari Widowati
17/12/2025, 16.24 WIB

OT Group berkolaborasi dengan Xurya Daya Indonesia (Xurya) memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap pada berbagai fasilitas operasionalnya. Inisiatif ini menghasilkan 8 juta kWh energi bersih setiap tahun dan mengurangi emisi karbon sekitar 7.000 ton CO2e.

OT Group, perusahaan consumer goods yang memproduksi berbagai produk kebutuhan sehari-hari, mengimplementasikan penggunaan PLTS atap di tujuh unit produksi PT Ultra Prima Abadi dan PT CS2 Pola Sehat. Lokasi fasilitas produksi itu ada di Tangerang (Banten), Bogor (Jawa Barat), Pandaan (Jawa Timur), Daan Mogot (DKI Jakarta), Banyuasin (Sumatra Selatan), Maros (Sulawesi Selatan), dan Jombang (Jawa Timur).

“Sebagai perusahaan produk konsumen yang aktif mendorong transformasi menuju operasi hijau, kami berkomitmen untuk menerapkan solusi energi bersih dalam lini produksi kami," kata Donny, CEO FMCG, OT Group dalam siaran pers, Rabu (17/12).

Kolaborasi OT Group dengan Xurya dimulai dari proyek pertama di divisi CS2 Pola Sehat yang mencakup tiga lokasi. Melihat hasil serta manfaat yang nyata, OT Group memperluas instalasi PLTS atap di pabrik Ultra Prima Abadi (UPA) di dua lokasi.

"Saat ini, pabrik kami yang menggunakan PLTS telah tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, hingga Sulawesi. Melalui kerja sama ini, salah satunya di UPA Jombang, kami berhasil menekan emisi karbon hampir mencapai 1.700 ton - setara dengan menanam lebih dari 20.000 pohon," tutur Donny.

Ia mengatakan langkah ini menjadi bagian dari perjalanan OT Group menuju masa depan yang lebih bersih, efisien, dan berkelanjutan. Di masa depan, OT Group berharap dapat memperluas implementasi energi terbarukan di seluruh fasilitas operasionalnya di Indonesia.

Pengembangan Energi Bersih

Pengembangan energi bersih menjadi pokok bahasan menarik di Indonesia. Hal ini menyusul diumumkannya rencana Danantara yang menargetkan investasi besar di sektor ketahanan energi serta energi terbarukan. Bulan lalu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai net zero emission pada 2060 melalui percepatan transisi energi terbarukan dalam pidatonya pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80.

Komitmen tersebut didukung dengan adanya Peraturan Menteri ESDM No. 2 Tahun 2024, yang membuka peluang lebih luas bagi pemanfaatan PLTS atap dengan kapasitas pemasangan yang kini sudah tidak lagi dibatasi.

“Kami berkomitmen untuk selalu membersamai OT Group dalam pengoperasian PLTS atap mereka hingga akhir masa operasional sistem selama puluhan tahun mendatang. Kami percaya kolaborasi jangka panjang lintas sektor seperti ini akan memperkuat upaya menuju masa depan energi yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar Eka Himawan, Managing Director, Xurya Daya Indonesia.

Xurya merupakan pionir skema sewa PLTS tanpa biaya awal, yang memudahkan industri beralih ke energi bersih. Dengan pendekatan yang sederhana dan relevan, Xurya bukan sekadar penyedia teknologi, melainkan katalis energi bersih dan pendorong utama transisi energi di Indonesia. Komitmen ini terwujud melalui kolaborasi erat dengan klien, industri, dan pemerintah untuk mempercepat pemanfaatan energi terbarukan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.