Korporasi Desak Implementasi Power Wheeling Demi Muluskan Transisi EBT

ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/foc.
Ilustrasi jaringan listrik.
10/9/2021, 14.36 WIB

Sejumlah perusahaan nasional dan multinasional telah berkomitmen untuk transisi ke energi baru terbarukan (EBT). Salah satu kunci yang menentukan keberhasilan transisi ini adalah implementasi pemanfaatan bersama jaringan listrik atau power wheeling.

Head of Energy and Environment Policy Asia-Pacific, Amazon Web Services (AWS), Ken Haig, mengatakan bahwa Indonesia sudah memiliki regulasi yang mengatur power wheeling. Namun perusahaan masih bingung untuk mengimplementasikan aturan ini.

"Sebelum laksanakan harus jelas apa syarat syarat project power wheeling," katanya dalam diskusi dan wawancara terbatas secara virtual yang diadakan Clean Energy Investment Accelerator (CEIA) Indonesia, Jumat (10/9).

Beberapa perusahaan bahkan mengaku siap untuk mengujicoba implementasi power wheeling melalui suatu pilot project untuk mulai merumuskan detail teknis mekanisme ini. Pasalnya hingga kini belum ada petunjuk teknis secara mendetail mengenai power wheeling di Indonesia.

Salah satu perusahaan yang menyatakan siap menjadi pelaksana pilot project yaitu PT Multi Bintang Indonesia. "Dengan adanya interest ini, ada kesempatan untuk melakukan pilot project sambil belajar bersama-sama PLN dan pemerintah. Kami siap berkolaborasi," kata Corporate Affairs Director Ika Noviera.

Skema power wheeling sebenarnya sudah menjadi sesuatu yang umum di beberapa negara lain. Salah satu yang sukses dalam mengimplementasikan mekanisme ini adalah Brasil. Simak databoks berikut:

Kesiapan Jaringan Listrik PLN Menerapkan Power Wheeling

Co-Lead CEIA Indonesia, Gina Lisdiani menilai sistem jaringan transmisi milik PLN di Jawa-Madura-Bali cukup kuat untuk menopang pemanfaatan bersama jaringan listrik. Masuknya pasokan listrik EBT diyakini tak akan mengganggu arus listrik.

"Jaringannya cukup kuat. Menurut saya ini sesuatu isu besar kalapun secara teknis harus ada perbaikan dan penambahan di transmisi itu saya yakin itu bisa dilakukan," katanya.

Senior Climate & Conservation Manager Danone-AQUA Raditya Pramudiantoro menilai skema power wheeling bisa menjadi kesempatan bagi PLN untuk meningkatkan jaringan dan interkoneksi di seluruh pulau.

"Mungkin ini gak dilakukan karena terlalu mahal. Dengan power wheeling, ini jadi kesempatan bisnis karena ini bermanfaat juga buat meningkatkan rasio elektrifikasi PLN," ujarnya.

Aturan mengenai power wheeling sebenarnya sudah ada sejak 2015 melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2015 tentang Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik dan Pemanfaatan Bersama Jaringan Tenaga Listrik. Namun hingga kini implementasinya belum berjalan sesuai harapan.

Kementerian ESDM saat ini tengah menyiapkan draf aturan terbaru mengenai power wheeling, salah satunya sebagai upaya untuk menggenjot pemanfaatan dari EBT. Pasalnya, potensi pasar dengan menggunakan skema ini sangat besar dan terbuka lebar.

Koordinator Penyiapan Usaha Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Gigih Atmo mengatakan pemerintah sedang menyusun aturan main agar skema ini dapat diterapkan di Indonesia. "Masih disiapkan draftingnya. Akhir Agustus sudah mulai konsultasi publik," ujarnya.

Reporter: Verda Nano Setiawan