Sun Cable Kolaps, Bagaimana Nasib Proyek EBT Rp 37 T di Indonesia?

ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Penulis: Happy Fajrian
20/1/2023, 18.41 WIB

Perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan (EBT), asal Australia, Sun Cable, terancam kolaps dan bangkrut. Padahal perusahaan ini memiliki proyek yang cukup besar di Indonesia.

Sun Cable berencana membangun jaringan listrik bawah laut, yang melewati perairan Indonesia untuk mengirim listrik dari ladang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Australia ke Singapura, yang juga terkoneksi dengan Indonesia.

Proyek Australian-Asia Power Link (AAPowerLink) ini bernilai US$ 2,58 miliar atau sekitar Rp 37 triliun pada saat diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada September 2021.

Mengutip laporan Reuters, kolapsnya Sun Cable lantaran dua milyuner Australia, Mike Cannon-Brookes dan Andrew Forrest, yang merupakan dua pemodal utama perusahaan tersebut, gagal menyepakati putaran pendanaan baru.

Sun Cable yang berbasis di Singapura menyatakan bahwa telah menunjuka administrator sukarela kurang dari setahun setelah mengumpulkan pendanaan sebesar A$ 210 juta dari dua pemodal utamanya tersebut untuk proyek AAPowerLink.

“Sementara proposal pendanaan telah diajukan, konsensus tentang arah masa depan dan struktur pendanaan perusahaan tidak dapat dicapai,” kata Sun Cable dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters pada Jumat (20/1).

Miliarder teknologi dan aktivis iklim Cannon-Brookes, yang menjadi ketua Sun Cable pada Oktober, mengatakan dia tetap percaya diri dengan proyek tersebut yang konstruksinya akan dimulai pada 2024.

Adapun proyek ini melibatkan pembangunan ladang PLTS berkapasitas 20 gigawatt (GW), penyimpanan energi 42 gigawatt (GWh) di Australia utara dan kabel bawah laut terpanjang di dunia untuk mengalirkan listrik ke Singapura, dan akhirnya, Indonesia.

“Saya sepenuhnya mendukung ambisi dan tim ini, dan berharap dapat mendukung babak berikutnya perusahaan,” kata Cannon-Brooks dalam pernyataannya.

Halaman: