Pengusaha Ungkap Potensi Besar Ekowisata dan Elektrifikasi Pertanian

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.
Wakil Ketua Umum Kadin Shinta W. Kamdani menyampaikan sambutan saat diskusi bilateral Malaysia-Kadin Indonesia di Jakarta, Sabtu (2/9/2023).
8/9/2023, 17.00 WIB

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mulai serius untuk mengembangkan peluang bisnis jasa ekowisata dan elektrifikasi teknologi sektor pangan. Mereka menilai dua sektor itu merupakan bisnis ramah lingkungan masa depan di tengah naiknya tren transisi energi.

Koordinator Bidang Maritim, Investasi dan Luar Negeri Kadin, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan bisnis ekowisata atau ecotourism masih kerap terabaikan. Padahal peluangnya saat ini sangat besar seiring tren belakangan.

"Ada banyak peluang ekowisata di Indonesia. Ini besar banget, apalagi pasca pandemi belum banyak dibicarakan," kata Shinta saat menjadi pembicara dialog Green Business Opportunities in Indonesia di Park Hyatt Jakarta pada Jumat (8/9).

Hasil riset Forbes Advisor pada 2023 menunjukan Indonesia masuk dalam 10 besar negara ekowisata terbaik. Indonesia berada di urutan ke sembilan dengan keunggulan memiliki hewan dilindungi paling banyak, yaitu 209 jenis. Adapun posisi pertama ditempati oleh Brazil  memiliki kekayaan lebih dari 43.000 spesies hewan dan tumbuhan.

"Menurut saya ekowisata adalah sesuatu yang perlu kita perhatikan dengan sungguh-sungguh karena banyak sekali peluang bisnis di bidang ini," ujar Shinta.

Lebih lanjut, kata Shinta, sektor bisnis ramah lingkungan masa depan lainnya adalah elektrifikasi alat pertanian. Menurutnya, usaha tersebut bisa menekan keluaran emisi karbon dari penggunaan alat berbahan bakar minyak (BBM) sekaligus meningkatkan efisiensi dan produksi komoditas pangan pokok.

"Indonesia masih berbasis pertanian dan saya pikir penting bagi kita untuk menyadari bahwa di sektor ini ada peluang besar," kata Shinta.

Sebelumnya, Kadin mengajak pelaku usaha domestik untuk memperbesar porsi investasi pada sektor industri manufaktur yang menggunakan energi terbarukan. Ketua Kadin Arsjad Rasjid mengatakan langkah ini dapat mempercepat pemanfaatan energi terbarukan di dalam negeri.

"Dunia usaha perlu berinvestasi pada infrastruktur energi terbarukan dan mengembangkan teknologi baru untuk produksi dan pemanfaatan energi ramah lingkungan," kata Arsjad saat menyampaikan sambutan pembukaan Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Jakarta pada Kamis (7/9).

Di sisi lain, dia juga meminta pemerintah untuk mendukung para investor melalui penciptaan lingkungan bisnis yang kondusif bagi dunia usaha untuk berinvestasi pada sektor ekonomi hijau. "Pemerintah bisa memberikan keringan pajak dan insentif dan juga perlu ada promosi dan pelatihan ekonomi hijau," ujar Arsyad.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu