XL Axiata mengadopsi teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence seperti AI Power Intelligent dan AI Power Management, Analytics Network Equipment Shutdown untuk mendorong efisiensi bisnis dan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.
Penyedia internet itu pun bergabung dengan Kamar Dagang Indonesia alias Kadin Net Zero Hub. Kerja sama ini bertujuan pertukaran ilmu dan informasi, memperluas wawasan, serta berbagi sumber daya dalam rangka mewujudkan ekosistem nol emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) paling lambat 2050.
Indonesia meningkatkan komitmen penurunan emisi dalam bentuk Nationally Determined Contribution, dari 29% menjadi 31,89% pada 2030 atas usaha sendiri. Ini setara dengan penurunan emisi karbon 912 juta ton karbon dioksida (CO2).
Chief Corporate Affairs Officer XL Axiata Marwan O Baasir menyampaikan, perusahaan aktif menghitung emisi karbon sejak 2019. “Melalui berbagai inisiatif, kami bertekad untuk mencapai emisi karbon net-zero paling lambat pada tahun 2050,” ujarnya keterangan pers, Senin (13/11).
Ketua Kadin Indonesia Shinta W Kamdani berharap penambahan anggota Kadin Net Zero Hub semakin mendorong networking dan kolaborasi antar-anggota dengan mitra pendukung lainnya.
Menurut Shinta, program net zero merupakan salah satu komitmen bersama yang harus terus menerus dikemukakan, dan setiap lapisan pelaku bisnis harus dapat memberikan kontribusi di dalamnya.