Indonesia dan Jerman terus bekerja sama mengembangkan sistem transportasi hijau. Hal itu sebagai dukungan terhadap implementasi “The Green Infrastructure Initiative” atau Inisiatif Infrastruktur Hijau.
“Kedua negara telah menjalin hubungan baik selama sekitar 60 tahun dan telah bekerja sama mengurangi emisi karbon untuk memerangi perubahan iklim,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memberikan sambutan pada kegiatan “75th Anniversary of KFW” di Jakarta, Selasa (14/11).
Menhub mengungkapkan, sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang emisi karbon. Untuk itu, Kemenhub terus berupaya menciptakan sistem transportasi yang ramah lingkungan.
Pemerintah Jerman melalui KFW Development Bank sepakat mengimplementasikan kerjasama pendanaan pembangunan infrastruktur transportasi ramah lingkungan di sejumlah kota di Indonesia.
Sebagai contoh inisiatif kerjasama Indonesia dengan Jerman melalui KFW yaitu, pembangunan sistem Bus Rapid Transit (BRT) di Semarang dan Surabaya. dan perkeretaapian di Surabaya.
“Harapan kita kedepannya, semoga lebih banyak proyek transportasi hijau yang segera akan dimulai, sejalan dengan rencana jangka menengah (RPJMN) 2025-2029," ujar Budi.
13 Proyek Infrastruktur Hijau
Laporan terbaru Climate Bonds Initiative menunjukkan Indonesia mengerjakan 13 proyek infrastruktur transportasi hijau atau rendah karbon yang dapat didanai lewat surat utang hijau. Proyek-proyek ini termasuk lanjutan pembangunan MRT Jakarta, LRT, dan lain-lain.
Mayoritas atau 7 dari 13 proyek berlokasi di Jakarta. Ketujuh proyek tersebut, yaitu LRT Gading-Jakarta International Stadium (JIS), MRT Fase 3 Kalideres Ujung Menteng (Koridor Timur-Barat), MRT Fase 4 Fatmawati-TMII, MRT Jakarta Koridor Utara-Selatan, kereta api Jakarta-Surabaya, kereta bandara Soekarno Hatta, dan pembangunan Kawasan Berorientasi Transit (TOD) Pegangsaan Dua.