Kolaborasi Pendanaan JETP, PLN Siap Akselerasi Transisi Energi

PLN
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tengah) di Indonesia Pavilion COP28.
Penulis: Anshar Dwi Wibowo - Tim Publikasi Katadata
4/12/2023, 10.33 WIB

PT PLN (Persero) siap mengakselerasi proyek transisi energi di Indonesia dengan hadirnya dukungan pendanaan global, salah satunya melalui mekanisme Just Energy Transition Partnership (JETP). 

Sesuai dengan tema COP28 tahun ini yang mengusung realisasi pendanaan lingkungan bagi negara berkembang, Indonesia siap berkolaborasi dalam mempercepat transisi energi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia telah meluncurkan Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) sebagai langkah komprehensif dalam menangkap peluang pendanaan transisi energi melalui mekanisme JETP.

Menurut Luhut, kemitraan JETP menyadarkan Indonesia bahwa banyak pekerjaan yang harus dilakukan bersama. Dunia membutuhkan paradigma baru dalam mekanisme pendanaan iklim. 

“Kita semua perlu berkolaborasi dalam menyelaraskan kemitraan pendanaan iklim. Hal ini membutuhkan upaya global untuk memitigasi krisis iklim,” ujar Luhut saat membuka sesi diskusi secara daring di Indonesia Pavilion COP 28, Sabtu (2/12).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu dalam kesempatan yang sama menekankan, gerak aktif kelompok global untuk bisa mewujudkan kemitraan yang komprehensif dalam mempercepat transisi energi.

“Kolaborasi antara negara maju dengan negara berkembang menjadi satu-satunya cara untuk bisa mencapai target iklim yang lebih baik. Kolaborasi swasta, industri dan lembaga filantropi juga mampu mendorong percepatan ini,” kata Mari Elka.

Group CEO Standard Chartered Bill Winters bahkan menegaskan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Dengan peta jalan transisi energi yang dimiliki, semua mata tertuju ke Indonesia sebagai negara yang mumpuni dalam iklim investasi.

“Kita semua tahu bahwa Indonesia adalah negara muda yang tumbuh dengan sangat cepat. Tidak ada negara lain yang telah melakukan percepatan dan langkah ambisius dalam transisi energi,” ujar Bill.

Sebagai lokomotif transisi energi, PT PLN (Persero) sudah melakukan banyak inisiatif mandiri untuk mendorong transisi energi. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menilai kerja sama luar biasa berbagai stakeholder akan mampu mempercepat implementasi agenda transisi energi di Indonesia. 

Begitu juga mekanisme JETP sebagai salah satu dari berbagai pendanaan transisi energi akan menjadi katalisator pembiayaan lainnya.

“Upaya kolaboratif sangat perlu didorong karena pengurangan emisi 1 ton CO2 di Indonesia sama berpengaruhnya dengan pengurangan emisi di belahan dunia lain. Maka, kami tidak bisa menjalankan transisi energi ini sendirian,” kata Darmawan.

Dalam dokumen CIPP, PLN terlibat dalam ratusan proyek transisi energi. Salah satunya adalah penambahan kapasitas pembangkit energi bersih dan green enabling transmission untuk memastikan pasokan listrik disalurkan secara adil dan merata untuk seluruh masyarakat Indonesia.

“JETP menjadi salah satu platform yang mampu mengakomodir kebutuhan ini. JETP juga menjadi bukti bahwa seluruh pemangku kepentingan menjadi satu dalam penyelesaian tantangan transisi energi,” tegas Darmawan.

PLN telah mendesain skenario ARED yang akan menambah kapasitas pembangkit EBT hingga 75 persen dari total kapasitas pembangkit listrik Indonesia pada tahun 2040 mendatang.

Darmawan memastikan berinvestasi di Indonesia dalam hal energi baru terbarukan bukanlah proyek merugikan. 

Mengingat kemajuan teknologi membuat harga EBT lebih murah, Indonesia juga memiliki perbaikan iklim investasi yang bisa mendorong return of investment yang sangat menarik bagi investor.

“Artinya dengan inovasi, investasi energi terbarukan saat ini menjadi lebih murah dan lebih kompetitif,” tegas Darmawan.

Di saat yang sama, upaya ini bukan hanya demi masa depan bumi yang lebih baik. Lewat proyek transisi energi ini justru bisa menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. 

Pembukaan lapangan kerja baru, pertumbuhan industri baru serta jaminan akses listrik yang merata mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.