Liputan Khusus | Katadata SAFE 2024

Konsisten Jalankan ESG, BSI Raih Penghargaan Katadata Green Initiative Awards

Katadata
Penulis: Tim Publikasi Katadata
12/8/2024, 16.02 WIB

Komitmen PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk menjalankan ESG, salah satunya konsisten dengan mengajak masyarakat mengurangi sampah plastik melalui kerja sama dengan Plasticpay sejak Juli 2021. 

Atas konsistensi tersebut, BSI memperoleh apresiasi positif di mana perseroan meraih penghargaan prestisius di ajang Katadata Green Initiative Awards (KGIA) 2024.

Sebagai bentuk kerja sama dengan Plasticpay dalam mengumpulkan dan mendaur ulang botol plastik, hingga Juni 2024 perseroan sudah memiliki 82 collection points berupa Reverse Vending Machine (RVM).

Kerja sama tersebut sudah mengumpulkan sampah botol plastik dengan berat total 33,33 ton.

Berat tersebut setara dengan 1,8 juta botol. Inisiatif ini telah melibatkan 17.462 masyarakat, dengan jumlah transaksi 141.493.

Sedangkan jumlah karbon yang berhasil dikurangi sebanyak 176,5 juta gram dan lahan yang terselamatkan seluas 28.164,47 meter persegi.

Plastik tersebut diolah menjadi barang-barang bermanfaat sehingga tidak merusak bumi. Kerja sama dengan Plasticpay adalah salah satu initiatif untuk implementasi prinsip environmental, social, and governance (ESG) bagi BSI.

Dengan diraihnya penghargaan tersebut, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa melalui Gerakan Berkelanjutan, perseroan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berkontribusi positif terhadap kelestarian lingkungan dan keberlanjutan.

"Melalui gerakan ini, kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut serta dalam menjaga bumi kita. Salah satunya kerja sama kami dengan Plasticpay dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mengurangi sampah plastik. Dengan mendorong orang untuk mengumpulkan sampah plastik dan menukarnya dengan poin," kata Hery, dalam keterangan resmi, Senin (12/8).

Pemberian penghargaan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2024.

Acara tersebut memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sistem. Adapun KGIA 2024 diselenggarakan pada Rabu (7/8), di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta.

Gerakan Berkelanjutan BSI sendiri sejatinya mencakup berbagai aktivitas. Selain bekerja sama dengan Plasticpay, BSI pun menggalakkan program penanaman pohon untuk menyimpan dan memelihara lingkungan hijau.

Selain itu, perseroan melakukan kegiatan yang berkomitmen dalam menyimpan tukik (anak penyu) dan mendukung upaya pelestarian hewan tersebut.

Di sisi lain, dalam hal keberlanjutan BSI mencatatkan sejumlah pencapaian signifikan dalam portofolio pembiayaan. Hingga Maret 2024, pembiayaan berkelanjutan BSI mencapai Rp59,2 triliun.

Hal ini sejalan dengan strategi BSI untuk mendukung agenda nasional menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Dari jumlah tersebut, BSI menyalurkan pembiayaan ke sektor kegiatan usaha berkelanjutan (KUBL) sebesar Rp12,6 triliun.

Dengan penyaluran ke sektor seperti produk-produk ramah lingkungan, pertanian berkelanjutan, energi terbarukan (renewable energy), dan inisiatif-inisiatif hijau lainnya.

Komitmen kuat ini juga ditunjukkan BSI dengan menerbitkan Sustainability Sukuk Tahap 1 yang oversubscribe 3 kali hingga Rp9 triliun.

Di sisi lain, dalam operasional perusahaan, BSI telah menerapkan berbagai langkah ramah lingkungan seperti pembangunan gedung ramah lingkungan (green building) di Gedung Landmark Aceh, pemasangan panel surya, serta penggunaan kendaraan listrik untuk operasional perseroan.

Lebih dari sekedar bank syariah, BSI juga aktif dalam penyaluran dana zakat yang bersumber dari perusahaan, pegawai, dan nasabah.

Hingga Maret 2024, zakat perusahaan mencapai Rp489 miliar, meningkat 16,41 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Melalui inisiatif-inisiatif tersebut, Hery menekankan bahwa bank syariah menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip Maqashid Syariah.

Hal ini selaras dengan prinsip keberlanjutan 3P yaitu profit, people, dan planet. Prinsip ini yang pada akhirnya mendasari tiga framework utama untuk kegiatan berkelanjutan di BSI, yaitu sutainabile banking, sustainabile operation dan sustainable beyond banking.

Sustainable banking yaitu menerapkan aspek ESG di setiap sektor, serta mengeluarkan produk atau layanan yang berkelanjutan. Sustainable operation kami menerapkan aspek ESG di dalam operasional kita, seperti contohnya komitmen terhadap privasi dan keamanan data, serta kesetaraan dan keberagaman di lingkungan kerja. Terakhir, sustainability beyond banking di mana kami melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat,” jelas Hery.

Proses Penilaian

Berbagai inisiatif BSI itu pun ternyata selaras dengan proses penilaian dalam KGIA 2024 yang mengidentifikasi komitmen dan inovasi perusahaan dalam penerapan praktik-praktik ramah lingkungan.

Seperti transisi energi bersih, komitmen rendah emisi, keuangan berkelanjutan, dan lain sebagainya. Dari hasil analisis Katadata Insight Center (KIC) bersama para ahli, BSI terpilih sebagai salah satu pemenang atas inisiatif Gerakan Berkelanjutan BSI.

"Kami sangat bangga dan bersyukur atas penghargaan ini. Ini adalah bukti nyata bahwa komitmen kami dalam menjaga lingkungan mendapat pengakuan," lanjut Hery.

Hery pun menambahkan, BSI juga memastikan bahwa inisiatif ESG yang dijalankan selaras dengan prinsip Maqashid Syariah, yaitu menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Sehingga dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi seluruh pihak yang terlibat.

"Kami berkomitmen kuat untuk terus menerapkan prinsip ESG dalam setiap aspek operasional kami, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil selaras dengan nilai-nilai syariah dan memberikan dampak positif jangka panjang," tutupnya.