Amartha Donasikan 2.000 Pohon untuk Koridor Satwa Liar di Hutan Bali Barat

Amartha
Pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Amartha Andi Taufan Garuda Putra
26/8/2024, 22.26 WIB

Amartha mendonasikan 2.000 pohon produktif-endemik kepada kelompok tani hutan (KTH) Giri Amerta demi mendukung pengembangan Koridor Satwa Liar Amartha di Hutan Bali Barat, Jembrana, Bali. 

KTH Giri Amerta akan menanam 2.000 pohon produktif-endemik di dalam kawasan Hutan Bali Barat seluas 304 hektar. Penanaman ini dilakukan dengan sistem agroforestri, bertujuan melindungi habitat satwa liar dengan ketersediaan suplai makan dan menciptakan sumber penghidupan alternatif yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Founder & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra mengatakan, perusahaan percaya bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat akar rumput bisa berkembang selaras dengan upaya pelestarian hutan.

"Dukungan kami terhadap KTH Giri Amerta adalah bukti nyata bahwa kedua hal ini bisa berjalan beriringan. Dengan ditanamnya 2.000 pohon produktif-endemik di Bali, maka akan mengawali pengembangan koridor satwa liar Amartha di kawasan Hutan Bali Barat yang selaras dengan prinsip Tri Hita Karana masyarakat Bali," ujar Andi dalam keterangan resmi, Senin (26/8). 

Andi mengatakan, dengan adanya koridor satwa liar, masyarakat dapat mengelola tanaman produktif tanpa mengganggu habitat alami satwa dan menciptakan harmoni antara manusia dan alam.

"Koridor ini berfungsi sebagai zona penyangga yang diisi tanaman produktif asli Bali, melindungi lingkungan sembari menebarkan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal," ujarnya. 

Kebijakan ESG Amartha

Andi menyebut, program ini merupakan representasi kebijakan ESG Amartha dengan fokus pada pilar Amartha Lestari. Sebuah pilar yang sejalan dengan nilai Amartha untuk menciptakan kesejahteraan merata dan berkelanjutan di Indonesia.

Amartha juga secara konsisten telah melakukan program penanaman pohon sebanyak 7.830. Jenis pohon yang ditanam meliputi mangrove dan pohon produktif di Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Bali. 

Jika dikalkulasi jumlah pohon tersebut setara dengan penyerapan karbon sebesar 38.006 kg per tahun. Itu semua berkat kerja sama Amartha dengan Jejakin, perusahaan teknologi yang berfokus pada penyediaan solusi untuk perubahan iklim.

Menurutnya, program Koridor Satwa Liar Amartha adalah contoh kolaborasi strategis antara Amartha dan komunitas lokal dimana Amartha beroperasi. Kerja sama dengan KTH Giri Amerta akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat akar rumput berjalan seiring dengan upaya pelestarian lingkungan. 

"Kami mengajak lebih banyak sektor swasta seperti kami untuk dapat berkolaborasi dalam menjaga keseimbangan hutan dan alam, demi masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakat Bali dan Indonesia,” ujarnya. 

Reporter: Djati Waluyo