Daftar Lengkap Penerima Kehati Award 2024, Perkuat Komitmen Menjaga Lingkungan
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) kembali memberikan penghargaan untuk individu dan kelompok yang berkontribusi menjaga lingkungan dan keanekaragaman hayati di Indonesia. Penghargaan yang dibalut dalam program Kehati Award 2024 mengapresiasi sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), akademisi-masyarakat ilmiah, masyarakat adat, jurnalis, generasi muda, pekerja seni-seniman, budayawan-agamawan, dan masyarakat lokal.
Direktur Eksekutif Yayasan Kehati, Riki Frindos, mengatakan kegiatan tersebut digelar untuk mengapresiasi upaya yang dilakukan para individu dan kelompok. “Penghargaan yang diberikan sejak tahun 2000 ini adalah bentuk apresiasi terhadap upaya luar biasa dari perseorangan dan lembaga yang peduli terhadap lestarinya keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup di Indonesia,” ujar Riki dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa (3/12).
Yayasan Kehati pada perhelatan penghargaan tahun ini membawa lima kategori yaitu Forestry, Marine, Agriculture, Climate Change,dan Waste and Pollution. Setiap peraih penghargaan mendapatkan trofi tetap KEHATI Award 2024, hadiah uang Rp25.000.000, dan kesempatan mendapatkan dana hibah melalui pengajuan proposal.
Riki mengatakan, tujuan dari penyelenggaraan award salah satunya untuk mendorong upaya serta inovasi di bidang pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati. Selain itu, acara ini juga ditujukan untuk memacu semangat dan motivasi masyarakat dalam pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati.
Ia menilai pemberian anugerah bisa menjadi inspirasi dan pembelajaran dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati di tingkat tapak. Selain itu, upaya pelestarian dan pemanfaatan sumber daya hayati saat ini menghadapi tantangan besar, mulai dari perubahan tata guna lahan dan laut, kurangnya pemanfaatan yang berkelanjutan, pencemaran lingkungan, dan perubahan iklim.
Menurut Riki, keanekaragaman hayati merupakan hal penting lantaran berperan menciptakan keseimbangan ekosistem. Upaya ini juga melestarikan ragam budaya, mendukung pertumbuhan ekonomi, sumber penghidupan masyarakat adat, serta menyediakan jasa lingkungan yang dapat dinikmati masyarakat luas.
Sementara itu, Ketua Dewan Juri Kehati Award 2024, Amanda Katili Niode, mengatakan terdapat beberapa kriteria yang menjadi penilaian. Salah satunya adalah besarnya manfaat dan dampak positif terhadap keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup, serta dampak positif kepada masyarakat, baik di sekitar lokasi maupun masyarakat umum.
Kriteria lainnya adalah keberlanjutan kegiatan, apakah hanya sesaat atau jangka panjang, serta besarnya upaya dan pengorbanan yang dicurahkan di luar tugas dan kewajiban seseorang atau kelompok atau organisasi. Selanjutnya berkaitan dengan keterlibatan pihak lain dalam usaha yang dilakukan demi menunjang kesinambungan kegiatan dan mempertinggi nilai manfaat.
“Ajang ini memberikan kesadaran dan inspirasi bagi kita atas upaya pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati yang tak kenal lelah, bahkan tanpa diketahui banyak orang,” ujar Amanda.
Berikut daftar peraih Penghargaan Kehati Award 2024 :
Kategori Forestry: Kelompok Pelestari Hutan Pesanguan, dengan judul program "Giat Konservasi Lokal Untuk Lestarikan Alam Bukit Barisan Selatan." (Tanggamus, Lampung).
Kategori Marine: Natural Aceh, dengan judul program "Budidaya Tiram Berkelanjutan dengan Memanfaatkan Bahan Daur Ulang di Alue Naga Pasca-Tsunami." (Desa Alue Naga, Banda Aceh).
Kategori Agriculture: Gestianus Sino, dengan judul program "Pertanian Organik Terintegrasi di Lahan Gersang Kupang: Menuju Kemandirian Pangan dan Kelestarian Lingkungan." (Kupang, Nusa Tenggara Timur).
Kategori Climate Change: Komunitas Banyu Bening dengan judul program "Pengelolaan dan Pemanfaatan air Hujan sebagai Sumber Air Bersih (Air Minum) Saat Ini dan Kedepan." (Sleman, D.I Yogyakarta).
Kategori Waste and Pollution: Yogi Tujuliarto, dengan judul program "Karya Liputan Jurnalistik (News & Dokumenter) IN-DEPTH Reporting tentang Waste & Pollution untuk Membangun Kesadaran Masyarakat dan Mendorong Solusi dari Pemangku Kebijakan." dengan tema utama "Belenggu Sampah Impor di Indonesia dan Asia Tenggara (Negara Berkembang)." (Senen, DKI Jakarta).