DBS Indonesia dan UOB Beri Pendanaan Hijau Rp 1,7 T untuk Pusat Data Princeton

Bank DBS Indonesia dan Bank UOB Indonesia memfasilitasi pendanaan hijau Rp 1,7 triliun kepada PT Princeton Digital Group (PDG) melalui skema club loan. Pendanaan ini digunakan untuk mendukung pengembangan JC2, kampus pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI) dengan kapasitas 22 MW di Cibitung.
Pusat data hyperscale ini merupakan pusat data pertama di Indonesia yang menggunakan energi terbarukan dari sumber biomassa. Pusat data canggih ini menggabungkan teknologi efisiensi energi terdepan dengan integrasi energi terbarukan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan solusi data berkinerja tinggi dan ramah lingkungan.
Pusat data ini meraih penghargaan Building and Construction Authority (BCA) dan Infocomm Media Development Authority (IMDA) Green Mark Platinum sebagai pengakuan atas desain dan operasionalnya yang berkelanjutan. Princeton merupakan pusat data pertama dengan skala ini yang memperoleh sertifikasi tersebut di Indonesia.
Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong mengatakan, kemitraan dengan Princeton Digital Group menegaskan komitmen Bank DBS Indonesia terhadap inovasi yang berkelanjutan.
"Dengan mendukung pusat data yang mengutamakan efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab, kami memperkuat agenda Environmental, Social, and Governance (ESG) serta membantu bisnis bertransisi menuju operational yang lebih ramah lingkungan melalui infrastruktur digital yang andal serta aman," kata Lim Chu Chong, dalam keterangan resmi, Kamis (13/3).
Lim Chu Chong menyebut pembiayaan tersebut selaras dengan pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia yang pertama, yakni Responsible Banking. "Kolaborasi ini juga mencerminkan dedikasi kami dalam menciptakan dampak lingkungan yang positif, sekaligus menghadirkan solusi perbankan terbaik dan mendukung infrastruktur digital yang lebih tangguh serta berkelanjutan,” ujarnya.
Pinjaman ini disusun sesuai dengan Green Loan Principles (GLP) dari Asia Pacific Loan Market Association (APLMA) dan Green Finance Framework (GFF) dari PDG. Pedoman tersebut untuk memastikan pembiayaan ini mendukung proyek-proyek dengan dampak yang jelas, transparan, dan menggunakan dana secara bertanggung jawab.
Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan mengungkapkan, pembiayaan yang berkelanjutan merupakan kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia dan kawasan regional.
"Kemitraan dengan Princeton Digital Group sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung bisnis yang menerapkan praktik-praktik bertanggung jawab terhadap lingkungan. UOB berdedikasi untuk membantu perusahaan-perusahaan bertransisi menuju operasional yang lebih berkelanjutan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Hendra.
Melalui pembiayaan pusat data ramah lingkungan seperti JC2, Bank UOB Indonesia membantu membangun infrastruktur digital berkelanjutan yang dibutuhkan dalam mewujudkan ekonomi rendah karbon.
Pembiayaan untuk Pusat Data Berbasis AI
Sementara itu, Chief Financial Officer PDG Niall Hannigan mengatakan fasilitas pembiayaan hijau ini merupakan keselarasan strategis antara objektif keuangan dengan komitmen keberlanjutan perusahaan.
"Melalui kolaborasi kami dengan Bank DBS Indonesia dan Bank UOB Indonesia, kami memperoleh modal yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur kecerdasan buatan yang siap pakai dengan tetap mempertahankan komitmen yang kuat terhadap tanggung jawab lingkungan dan keuangan berkelanjutan," kata Niall.
Club loan ini menyoroti kemitraan yang kuat antara lembaga keuangan dengan perusahaan teknologi dalam memajukan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Upaya ini juga menggarisbawahi kepemimpinan Bank DBS Indonesia dalam mendukung proyek-proyek yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, serta peran PDG dalam membentuk masa depan pusat data yang berkelanjutan.
Pembiayaan ini juga memperkuat komitmen UOB Indonesia untuk membiayai proyek-proyek yang berkontribusi terhadap tujuan lingkungan jangka panjang Indonesia dan ASEAN. Pembiayaan ini juga diharapkan memperkuat posisi kawasan ini sebagai pemimpin dalam pertumbuhan berkelanjutan.