Mengenal Definisi Akuisisi Saat Twitter Akan Diambil Elon Musk

Pexels.com/Sora Shimazaki
Editor: Redaksi
20/5/2022, 08.22 WIB

Rencana akuisisi Twitter oleh miliarder Elon Musk menjadi sorotan dunia. Akuisisi adalah pemindahan kepemilikan perusahaan atau aset. Dalam industri perbankan, akuisisi terjadi apabila pembelian saham di atas 50 persen.

Proses akuisisi Twitter oleh Musk belum final, tetapi dewan direksi Twitter dan Musk sudah setuju pembelian senilai US$ 44 miliar atau setara Rp 633 triliun. Proses pembelian saham Twitter masih menunggu persetujuan para pemegang saham Twitter. Kemungkinan, prosesnya akan selesai pada akhir 2022.

Lalu, apa sebenarnya akuisisi? Apa tujuan akuisisi? Apa saja jenis akuisisi? Bagaimana contoh akuisisi? Apakah perbedaan akuisisi dan merger? Berikut ini penjelasannya.

Definisi Akuisisi

Akuisisi adalah strategi yang digunakan untuk mengembangkan bisnis atau mempercepat pertumbuhan sebuah perusahaan. Aksi korporasi akuisisi sangat umum dilakukan dalam praktik bisnis baik di Indonesia maupun di kancah global.

Undang-Undang Perseroan Terbatas Tahun 2007 menyebutkan akuisisi dengan pengambilalihan. Pasal 1 butir 11 menyebutkan bahwa akuisisi adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas perseroan tersebut.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) akuisisi adalah pemindahan kepemilikan perusahaan atau aset, hingga, jika di industri perbankan, di atas 50 persen. Sedangkan laman Investopedia menyebutkan, akuisisi adalah aksi korporasi perusahaan dengan membeli sebagian besar atau seluruh saham perusahaan lainnya untuk mendapatkan kontrol atas perusahaan tersebut. Akuisisi dilakukan biasanya dengan membeli lebih dari 50 persen saham perusahaan. 

Tujuan Akuisisi

Tujuan akuisisi bisa berbeda-beda bagi setiap pengusaha atau perusahaan. Elon Musk, misalnya, menganggap Twitter sebagai platform yang mengusung kebebasan berbicara sebagai landasan demokrasi.

Musk tentu tak hanya melihat sisi kebebasan berbicara. Baginya, Twitter memiliki potensi bisnis luar biasa yang bisa dikembangkan. Akuisisi kerap menjadi strategi yang dipilih perusahaan dalam mencapai tujuannya seperti mendorong pertumbuhan, melakukan sinergi, diversifikasi, maupun tujuan lainnya.

Dikutip dari buku “Merger dan Akuisisi: dari perspektif strategis dan kondisi indonesia (Pendekatan Konsep dan Studi Kasus)” oleh Josua Tarigan dkk, pertumbuhan merupakan motif yang paling dasar dan umum dalam akuisisi.

Pertumbuhan di sini dapat diartikan secara luas, seperti: pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan profit margin, dan pertumbuhan lainnya. Pertumbuhan dialami Exxon-Mobil setelah merger antara Exxon dan Mobil sehingga menjadi perusahaan dengan pendapatan terbesar di industri minyak.

Jenis Akuisisi

Secara garis besar, merger dan akuisisi dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu related dan unrelated (berhubungan dan tidak berhubungan). Perbedaan kategori itu terletak pada produk/ jasa yang ditawarkan apakah masih berhubungan (contoh: perusahaan tekstil dengan perusahaan baju) atau justru tidak ada hubungan sama sekali (contoh: perusahaan makanan merger dengan perusahaan mebel).

Kedua kategori tersebut masih dibagi dalam beberapa tipe. Kategori related bisa dipecah menjadi vertically related dan horizontally related. Hubungan vertikal mengacu pada proses akusisi perusahaan hulu dan hilir di mana, misalnya Merck dan Merco. Sedangkan hubungan horisontal terjadi jika penggabungan tersebut melibatkan perusahaan yang saling bersaing seperti Exxon dan Mobil.

Dalam kategori unrelated dikenal pula hubungan konglomerasi. Akuisisi tidak memiliki binis serupa atau tidak saling berkaitan. Tujuannya untuk memperbesar skala bisnis konglomerat. Contoh akuisisi unrelated yaitu Phillip Morris mengambil alih General Food pada 1985.

Contoh Akuisisi dengan Nilai Besar

Pada 2015, nilai akusisi besar yang pernah dicatat dalam sejarah dilakukan melalui rencana Comcast Corp. mengambil alih 100 % saham dari Time Warner Cable Inc. Perjalanan akuisis sebesar US$ 45,2 miliar ini cukup panjang.

Di pasar Asia, proses merger akusisi terbesar dicatat setahun sebelumnya ketika Shanghai Jingfeng Investment Co. yang membeli saham Greenland Holding Group Co. Ltd. dengan nilai US$ 10,048 miliar. 

Di Indonesia, akuisisi terbesar dicatat Philip Morris Internasional yang mengakuisisi PT HM Sampoerna senilai US$ 6,1 miliar, setara dengan Rp 87,5 triliun pada 2005.

Perbedaan Merger dan Akuisisi

Merger dapat didefinisikan sebagai gabungan antara dua organisasi atau lebih, di mana hanya ada satu perusahaan yang bertahan. Contoh perusahaan yang melakukan merger adalah merger antara XL dengan AXIS pada tahun 2014.

Akusisi merupakan salah satu jenis merger di mana salah satu perusahaan mengambil alih kepemilikan perusahaan lain. Meskipun nama target perusahaan tetap ada, tetapi kepemilikannya telah beralih kepada perusahaan yang mengakusisi. Proses ini sering dikenal juga dengan nama subsidiary merger. Contoh perusahaan yang melakukan akusisi adalah Philip Morris Internasional yang mengakuisisi PT HM Sampoerna.

Dari definisi itu terlihat beda merger dengan akuisisi dari cara kerjanya. Merger merupakan bergabungnya beberapa perusahaan jadi satu. Sedangkan akuisisi adalah perusahaan mengambil alih perusahaan lain untuk menjadi perusahaan yang lebih besar.

Merger dan akuisisi sama-sama mengacu pada corporate reorganization yang berdampak pada perpindahan kepemilikan dari perusahaan target ke perusahaan pembeli.