Perlu bagi Anda untuk memahami apa itu deposit. Istilah deposit merupakan erat kaitannya dengan bidang ekonomi. Menurut penjelasan di Investopedia, deposit adalah penggunaan data sebagai jaminan di bank maupun pihak lain.
Dana deposit ini umumnya berbentuk persentase yang wajib dibayarkan sebelum transaksi berlangsung. Transaksi yang umumnya memerlukan deposit yaitu transfer uang, pembelian atau pengiriman barang, perjanjian proyek, lelang, dan kegiatan lain yang biasanya diatur dalam sebuah kontrak
Mengutip dari Puang.com, deposit bukanlah sebuah pembayaran, melainkan uang yang diberikan kepada pihak lain untuk digunakan atau ditarik kembali. Deposit juga bisa menjadi bagian dari uang yang Anda tawarkan dalam bentuk keamanan atau jaminan saat hendak membeli barang atau jasa.
Sebagai contoh, saat Anda menyewa properti seperti apartemen atau rumah maka pemilik properti tersebut akan meminta deposit sebagai jaminan atas kemungkinan kerusakan. Di beberapa negara hal ini sudah lazim dilakukan. Deposit ini memberikan rasa aman dan nyaman pada kedua belah pihak yaitu pemilik dan penyewa properti.
Jenis-jenis Deposit
Setelah mengetahui secara ringkas tentang apa itu deposit, kini kita beranjak ke pembahasan seputar jenis-jenis deposit. Dalam pintu.co.id, disebutkan setidaknya ada tujuh contoh deposit yang umum dilakukan. Apa saja ketujuh jenis deposit tersebut? Ini penjelasan lengkapnya.
1. Demand Deposit
Demand deposit merupakan jenis deposit yang memungkinkan Anda untuk mengambil dana kapan saja bahkan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Jenis deposit ini biasanya diterapkan pada rekening tabungan dan rekening giro.
2. Saving Deposit
Jenis deposit yang kedua yaitu saving deposit. Jenis yang satu ini biasanya diterapkan pada lembaga keuangan seperti bank. Anda sebagai nasabah bisa melakukan penarikan dana dari tabungan tanpa batas.
Saving deposit akan dikenakan bunga dalam jumlah kecil. Beberapa rekening tabungan biasanya menerapkan saldo minimum untuk mengurangi biaya bunga tertinggi, namun ada juga yang tidak mensyaratkan saldo minimum.
3. Time Deposit
Time deposit merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut rekening bank berbunga yang memiliki waktu jatuh tempo. Tingkat bunga dalam rekening ini biasanya lebih tinggi dibandingkan rekening tabungan biasa. Semakin lama waktu jatuh temponya, maka pembayaran bunta semakin tinggi.
Time deposit juga dimaknai sebagai rekening tabungan yang pemiliknya tidak bisa menggunakan dana dalam rekening dalam waktu tertentu. Apabila waktunya kurang dari satu tahun, maka rekening tabungan tersebut dinamai deposito berjangka pendek. Sedangkan lebih dari satu tahun disebut deposito jangka panjang.
4. Term Deposit
Term deposit adalah jenis deposit yang dananya dikunci dalam periode tertentu. Umumnya term deposit ini dalam bentuk deposito jangka pendek dengan periode yang berlaku mulai dari satu bulan hingga beberapa tahun.
Saat pemilik dana menyerahkan uangnya ke bank atau lembaga keuangan dalam bentuk term deposit, maka lembaga tersebut akan menggunakan dana tersebut sebagai pinjaman kepada konsumen atau nasabah lain. Sebagai bentuk imbalan, maka si pemilik dana akan mendapatkan kompensasi dalam bentuk bunga.
5. Refundable Deposit
Refundable deposit adalah jaminan yang dapat ditarik oleh investor. Atau dengan kata lain, refundable deposit merupakan jenis deposit yang bisa didapatkan kembali setelah waktu tertentu. Contoh umum dari jenis deposit ini yaitu uang jaminan dan deposit sewa.
6. Customer Deposit
Customer deposit merupakan sejumlah uang yang dibayarkan konsumen kepada produsen untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan. Customer deposit ini umumnya digunakan karena salah satu dari tiga alasan berikut ini.
- Kredit konsumen tidak baik. Kondisi ini memicu perusahaan tidak percaya kepada calon pembeli barang atau jasanya.
- Biaya produksi tinggi. Saat perusahaan memiliki produk atau jasa yang biaya produksinya tinggi, maka mereka akan meminta deposit kepada konsumennya sebelum membeli produk atau jasa tersebut.
- Produk khusus. Apabila Anda selaku konsumen meminta produk khusus kepada produsen, maka umumnya produsen tersebut akan meminta deposit terlebih dahulu untuk mencegah pembatalan pesanan.
7. Deposit dalam Transaksi Cryptocurrency
Cryptocurrency atau kripto kini sedang banyak menyita perhatian banyak orang terutama investor. Ternyata dalam transaksi kripto, investor harus melakukan deposit berupa uang agar bisa membeli aset kripto. Tujuan deposit ini yaitu untuk mempermudah jual beli aset kripto.
Itulah penjelasan singkat seputar apa itu deposit lengkap dengan jenis-jenisnya. Informasi di atas bisa menjadi referensi untuk Anda yang hendak melakukan deposit.