Memahami Pengertian, Manfaat, dan Alur Manajemen Biaya

pexels.com
Ilustrasi, sekelompok karyawan tengah menyaksikan presentasi mengenai kinerja operasional perusahaan.
Penulis: Agung Jatmiko
16/8/2022, 15.17 WIB

Dalam sebuah bisnis, manajemen biaya merupakan konsep yang memegang peranan krusial. Sebab, penguasaan akan konsep ini memampukan manajemen sebuah perusahaan untuk menjalankan operasional secara efektif.

Manajemen biaya kerap disamakan dengan manajemen keuangan. Padahal keduanya merupakan hal yang berbeda baik dari segi pengertian maupun pengaplikasiannya. Manajemen keuangan lebih mengarah kepada pengelolaan keuangan perusahaan.

Sementara, manajemen biaya merupakan upaya perencanaan dan pengendalian, serta peningkatan pemantauan biaya bisnis. Manajemen biaya juga diperlukan untuk upaya pengoptimalan kinerja hasil produksi di masa mendatang.

Pengertian dan Konsep Manajemen Biaya

Manajemen biaya merupakan sistem yang disusun untuk memberikan informasi yang lengkap, yang kemudian digunakan manajemen untuk menjalankan kegiatan operasional.

Kegiatan yang dimaksud, antara lain mengidentifikasi berbagai macam peluang, perencanaan strategi, penyempurnaan proses produksi, serta membuat keputusan terkait pengadaan dan pemanfaatan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Dalam lingkup yang lebih sempit, manajemen biaya dapat diartikan sebagai sebuah proses menemukan dan melaksanakan suatu proyek atau pekerjaan dengan cara yang benar.

Proses yang dimaksud, mencakup perencanaan, anggaran, estimasi, pendanaan, pengelolaan, pengendalian, dan perbandingan antar biaya. Ini dilakukan, agar pekerjaan dapat selesai dalam waktu serta anggaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Secara umum, ada tiga konsep dasar manajemen biaya yang digunakan, yakni konsep nilai tambah, akuntansi aktivitas, dan target biaya.

1. Konsep Nilai Tambah

Konsep manajemen biaya yang pertama adalah nilai tambah, di mana semua kegiatan yang dilakukan harus mempunyai nilai tambah. Pencapaian nilai tambah ini, harus dilakukan dengan cara yang efisien.

Manajemen perusahaan juga harus mampu mengurangi atau menghapus kegiatan yang tidak mempunyai nilai tambah. Tujuannya, agar bisa membuat dan memastikan anggaran keuangan pada setiap kegiatan perusahaan.

2. Konsep Akuntansi Aktivitas

Konsep manajemen biaya berikutnya, adalah akuntansi aktivitas. Dalam konsep ini, manajemen perusahaan bertugas mengumpulkan, memantau dan memastikan biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan kegiatan yang dijalankan.

Metode ini juga dikenal dengan istilah activity based costing (ABC), yakni suatu cara untuk menilai biaya, performa, sumber biaya dan objek biaya.

3. Konsep Biaya Target

Konsep manajemen biaya yang terakhir, adalah biaya target, yakni segala aktivitas yang dilakukan harus berpatokan pada harga yang sesuai dengan pangsa pasar atau laba yang ingin dicapai perusahaan.

Penerapan biaya target secara maksimal dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan selama daur hidup pada produk tertentu.

Fungsi dan Manfaat Manajemen Biaya

Secara umum, terdapat empat tujuan perlunya dilakukan manajemen biaya dalam sebuah bisnis. Keempat tujuan tersebut, antara lain:

  • Mengidentifikasi biaya kegiatan suatu perusahaan.
  • Mendapatkan informasi tingkat efisiensi, efektivitas, dan nilai finansial pada kegiatan bisnis.
  • Membantu menyempurnakan performa perusahaan di masa depan.
  • Meraih ketiga tujuan tersebut secara bersamaan dalam suatu lingkungan perubahan teknologi.

Berdasarkan keempat fungsi tersebut, terdapat tujuh manfaat yang bisa didapatkan perusahaan jika menjalankan manajemen biaya dengan baik. Tujuh manfaat yang dimaksud, antara lain:

  • Sebagai wujud perencanaan dan pengendalian bisnis.
  • Sebagai usaha meningkatkan monitoring biaya perusahaan.
  • Memaksimalkan performa daur hidup suatu produk hasil produksi.
  • Sebagai acuan dalam mengambil keputusan.
  • Sebagai wujud manajemen investasi yang efisien.
  • Sebagai alat ukur performa.
  • Mendukung otomasi kegiatan dan filosofi produksi.

Alur Manajemen Biaya

Dalam konsep manajemen biaya, setidaknya ada empat alur yang harus dilakukan oleh manajemen sebuah perusahaan. Keempat alur tersebut, adalah sebagai berikut.

1. Perencanaan Sumber Daya

Perencanaan sumber daya merupakan proses untuk memastikan kebutuhan sumber daya di masa yang akan datang sebuah perusahaan atau ruang lingkup operasional.

Ini termasuk evaluasi dan perencanaan penggunaan sumber daya manusia (SDM), keuangan, dan informasi lain yang mungkin diperlukan dalam operasional bisnis.

2. Perkiraan Biaya

Perkiraan biaya merupakan proses prediktif, yang digunakan untuk mengukur, dan menghitung biaya, serta menentukan harga dari sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan operasional perusahaan.

Proses estimasi biaya ini, diterapkan terus selama operasional perusahaan berjalan. Dalam lingkup yang lebih kecil, yakni proyek, proses estimasi biaya dilakukan selama siklus berjalan proyek.

3. Penganggaran Biaya

Penganggaran merupakan salah satu alur manajemen biaya yang penting. Ini karena penganggaran merupakan proses yang dibutuhkan dalam proses penggabungan perkiraan biaya untuk menetapkan dasar biaya. Manfaatnya adalah, untuk menentukan cost baseline terhadap kinerja proyek yang terpantau dan terkendali.

4. Kontrol Biaya

Kontrol biaya dapat diartikan sebagai proses pemantauan biaya, termasuk juga kinerja setiap pembiayaan. Dalam alur ini, manajemen harus memastikan bahwa setiap perubahan biaya yang terjadi sudah tepat, serta termasuk dalam baseline biaya yang berubah.

Hal ini juga akan mampu menunjukkan informasi kepada para stakeholders, bahwa perubahan atau perluasan kegiatan operasional menyebabkan perubahan biaya pula.