Pertumbuhan Ekonomi Adalah Ukuran Pendapatan Negara, Ini Penjelasannya
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang menggambarkan kemajuan suatu negara. Hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah produksi barang, maupun jasa dalam suatu periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara di suatu periode biasanya tergambar dalam pendapatan nasional. Ciri-ciri pertumbuhan ekonomi bisa dilihat dari bertambahnya barang dan jasa, output per kapita dan perubahan dalam struktur ekonomi.
Singkatnya, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan pada produk domestik bruto (PDB), atau ukuran/indikator lainnya seperti produk nasional bruto (PNB), tanpa memperkirakan dampaknya terhadap pertambahan jumlah penduduk.
Berikut ini, adalah ulasan mengenai seluk-beluk pertumbuhan ekonomi, indikator pengukurannya, serta rumus menghitung indikator yang dimaksud.
Pengertian dan Indikator Pertumbuhan Ekonomi
Mengutip klc2.kemenkeu.go.id, pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses perubahan kondisi ekonomi yang terjadi di dalam suatu negara secara berkesinambungan untuk menuju keadaan lebih baik. Teorinya menjelaskan seputar faktor apa saja yang mempengaruhinya.
Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi, jika terjadi peningkatan PNB riil. Peningkatan pertumbuhan ekonomi, bisa menjadi indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi dalam suatu negara.
Acap kali pencapaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi disamakan dengan keberhasilan pembangunan. Padahal, keduanya merupakan suatu hal yang berbeda.
Keberhasilan pertumbuhan ekonomi lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan produksi. Sedangkan pembangunan lebih bersifat kualitatif, di mana ada perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input di berbagai sektor, seperti lembaga, teknik dan pengetahuan sosial.
Bisa dikatakan, pencapaian yang tinggi dalam pertumbuhan ekonomi adalah sepenuhnya melihat seberapa banyak pendapatan suatu negara. Sementara, pembangunan lebih melihat progress dari segala sektor, tak hanya pendapatan negara saja.
Mengutip brainacademy.id, pengukuran pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan dua indikator, yakni PDB dan PNB. PDB atau gross domestic product (GDP), merupakan pendapatan nasional yang menghitung produksi atau pendapatan semua warga orang di dalam suatu negara, baik warga negara domestik, maupun warga negara asing yang bekerja di suatu negara.
Sementara PNB atau gross national product (GNP), adalah pendapatan nasional yang menghitung seluruh produksi dan pendapatan warga suatu negara, baik yang berada di lingkup domestik, maupun yang bekerja di luar negeri.
Pada umumnya, negara berkembang menggunakan PDB untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Sementara, negara maju banyak menggunakan PNB sebagai indikator pertumbuhan ekonomi.
Ini karena jika PDB suatu negara lebih besar daripada PNB, maka negara tersebut masih menerima bantuan modal atau mengandalkan investasi dari luar negeri. Sementara, jika PNB lebih besar, maka suatu negara bisa dikatakan maju, karena bisa menanamkan modal di luar negeri.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Mengutip sampoernauniversity.ac.id, ada tiga faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yakni sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia diyakini bisa mempercepat dan memperlambat proses pertumbuhan laju ekonomi. Dalam artian semakin tinggi tingkat pengangguran maka kemiskinan akan semakin menjamur. Kondisi seperti ini cukup berpengaruh terhadap permintaan barang dan jasa.
2. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Suatu negara bisa dikatakan mengalami kemajuan jika terjadi peningkatan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini termasuk pada perusahaan yang sudah menggunakan teknologi untuk memproduksi barang dan jasa.
3. Tingkat Suku Bunga
Tidak hanya perkembangan, pertumbuhan ekonomi juga berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Jika suku bunga tinggi maka pengaruhnya cukup buruk terhadap bisnis yang menggunakan modal pinjaman.
4. Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi cukup berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Ini karena naiknya barang dan jasa cukup berpengaruh terhadap produktivitas bahan baku. Hal ini juga menyebabkan adanya kenaikan biaya operasional di dalam perusahaan dan pemasokan bahan baku.
Rumus PDB dan PNB sebagai Indikator Pertumbuhan Ekonomi
Seperti telah disebutkan sebelumnya, dua indikator mengukur pertumbuhan ekonomi adalah dengan menggunakan PDB dan PNB. Berikut ini, rumus dan contoh soal terkait dua indikator tersebut.
1. Rumus dan Contoh Soal GDP sebagai Indikator Pertumbuhan Ekonomi
Rumus menghitung PDB, adalah [(GDPn-GDPo)/GDPo] x 100%, di mana GDPn adalah GDP tahun yang dicari. Sementara, GDPo merupakan produk domestik bruto tahun sebelumnya.
Misalnya, jika diketahui suatu negara memiliki GDP tahun 2016 sebesar 50 triliun dan pada 2017 jumlahnya meningkat menjadi 55 triliun. Maka, penghitungan laju pertumbuhan ekonomi selama periode tersebut, adalah sebagai berikut.
[(55 Triliun-50 Triliun)/50 Triliun] x 100%
= (5 Triliun/50 triliun) x 100%
= 0,1 x 100%
= 10%
2. Rumus dan Contoh Soal GNP sebagai Indikator Pertumbuhan Ekonomi
Rumus untuk menghitung laju pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan indikator GNP, tidak berbeda dengan jika menggunakan GDP, yakni [(GNPn-GNPo)/GNPo] x 100%. GNPn adalah produk nasional bruto periode yang dicari. Sedangkan, GNPo adalah produk nasional bruto tahun sebelumnya.
Misalnya, jika suatu negara mencatatkan GNP sebesar 80 triliun pada 2018, dan kemudian naik menjadi 80 triliun pada 2019. Maka, penghitungan laju pertumbuhan ekonomi berdasarkan pencapaian GNP ini, adalah sebagai berikut:
[(85 Triliun-80 Triliun)/80 Triliun] x 100%
= (5 Triliun/80 Triliun) x 100%
= 0,0625 x 100%
= 6,25%.