Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang kegiatan berskala kecil. Seperti kegiatan jual beli di pasar, investasi pribadi, dan lain-lain.
Lebih lanjut, ekonomi mikro membahas tentang bagaimana keputusan konsumen terbentuk. Termasuk faktor dan preferensi lain yang mempengaruhinya.
David Ricardo pada bukunya yang berjudul Teori Pertumbuhan Klasik (2008) mendefinisikan ekonomi mikro sebagai kondisi para pelaku kegiatan ekonomi yang sudah mempunyai informasi mengenai latar belakang sebuah pasar. Maka dari itu, disebutkan juga bahwa keadaan ekonomi mikro secara langsung menentukan harga di pasar ekonomi global.
Kali ini, Katadata.co.id akan membahas tentang contoh ekonomi mikro dan penjelasannya. Berikut pembahasan selengkapnya.
Contoh Ekonomi Mikro
Berikut sejumlah contoh ekonomi mikro:
1. Elastisitas Harga Permintaan
Contoh ekonomi mikro yang pertama adalah elastisitas harga permintaan, yaitu tentang bagaimana konsumen bereaksi terhadap perubahan harga barang dan jasa. Diketahui bahwa poin ini dapat menjadi indikator seberapa sensitif kuantitas yang diminta dari suatu produk yang dihasilkan produsen.
2. Pilihan Konsumen
Contoh ekonomi mikro berikutnya adalah pilihan konsumen. Hal ini mengacu pada keputusan konsumen ketika memilih produk yang ingin dibeli. Tentu berkaitan dengan preferensi selera mau pun harga. Patut diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, pilihan konsumen dipengaruhi oleh preferensi, yaitu selera pribadi ketika memilih produk. Kemudian juga ada maksimalisasi utilitas yang dapat berlaku apabila calon pembeli ingin memaksimalkan tingkat kepuasan dan penggunaan barang atau jasa.
3. Penawaran dan Permintaan
Contoh ekonomi mikro berikutnya adalah penawaran dan permintaan. Diketahui bahwa dua aspek ini berpengaruh penting terhadap perkembangan pasar, baik untuk penjual dan pembeli.
Terdapat interaksi antara penjual dan pembeli. Melalui penawaran dan permintaan, akan tercipta harga yang disepakati pasar.
4. Struktur Pasar
Struktur pasar merupakan contoh ekonomi mikro yang menggolongkan pasar ke dalam beberapa bagian. Di antaranya yaitu persaingan sempurna dan tidak sempurna. Kemudian terbagi lagi menjadi pasar monopoli, monopolistik, oligopoli, monopsoni, dan oligopsoni.
Sementara pasar persaingan sempurna memiliki konsep yang lebih sederhana. Terdapat pembeli dan penjual. Sementara harga relatif stabil dengan penaikan serta penurunan yang tidak drastis. Misalnya pasar beras, sayur, dan bursa efek.
5. Keputusan Produksi
Contoh ekonomi mikro berikutnya adalah bagaimana perusahaan melakukan analisis untuk menentukan produksi. Termasuk kuantitas, jenis, jumlah pekerja, hingga harga yang ditetapkan.
Contoh sederhana adalah produksi makanan. Penjual harus mempertimbangknnya dari segi harga bahan baku, upah karyawan, jenis produk, permintaan konsumen, dan harga jual akhir.
6. Pasar Tenaga Kerja
Contoh ekonomi kali ini berkaitan dengan poin sebelumnya. Pasar tenaga kerja mengacu pada penentuan upah, penawaran dan permintaan tenaga kerja itu sendiri. Termasuk Undang-undang yang ditetapkan pemerintah.
Selain itu, faktor lain yang patut dipertimbangkan adalah upah dan kompensasi. Singkatnya, dua hal tersebut merupakan imbalan finansial yang diberikan pemberi pekerjaan kepada karyawan. Selain gaji pokok, juga terdapat asuransi kesehatan, bonus, dan jaminan pensiun.
Contoh Ekonomi Mikro di Kehidupan Sehari-hari
1. Kebutuhan Hari Raya
Bentuk ekonomi mikro di kehidupan sehari-hari salah satunya adalah kebutuhan hari raya. Permintaan konsumen terhadap daging sapi, beras, daging ayam, dan bahan pokok lainnya cenderung meningkat.
2. Investasi
Contoh ekonomi mikro selanjutnya yaitu investasi atau kegiatan menanam modal yang dapat mempengaruhi pengeluaran secara keseluruhan. Misalnya dengan membeli emas untuk disimpan sebagai tabungan.
Perbedaan Ekonomi Makro dan Mikro
Berikut perbedaan ekonomi makro dan mikro:
1. Cakupan
Perbedaan ekonomi makro dan mikro yang paling mendasar adalah cakupannya. Sesuai dengan namanya, makro mengacu pada hal yang lebih luas dan besar. Sebagaimana yang dijelaskan di atas, ekonomi makro membahas banyak hal yang mempengaruhi perekonomian suatu negara secara menyeluruh.
Sementara mikro membahas tentang skala ekonomi yang lebih kecil. Misalnya perusahaan, perusahaan rumah tangga, dan pasar. Demikian juga dengan kajian ilmunya cenderung menelusuri yang berkaitan dengan komponen tersebut.
2. Variabel
Ekonomi makro mencakup beberapa variabel. Di antaranya yaitu Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat inflasi, tingkat pengangguran, dan tingkat harga secara menyeluruh.
Variabel ekonomi mikro cenderung mengkaji tentang instrumen yang skalanya lebih kecil dan individual. Misalnya biaya produksi tingkat penawaran dan permintaan, preferensi konsumen, kebutuhan konsumen, dan keuntungan perusahaan.
3. Fokus
Ekonomi makro berfokus pada isu ekonomi yang fokusnya luas. Misalnya stabilitas ekonomi suatu negara. Termasuk kajian tentang tingkat pengangguran, inflasi, dan lain sebagainya.
Sedangkan ekonomi mikro berfokus pada tindakan yang diambil oleh pelaku ekonomi individu atau kelompok skala menengah. Selain itu, ekonomi mikro juga berkaitan dengan perilaku konsumen.
4. Kebijakan
Kebijakan yang meliputi ekonomi makro dikeluarkan oleh pemerintah secara langsung untuk mencapai stabilitas di tingkat tertentu. Misalnya kebijakan fiskal dan moneter.
Di samping itu, ekonomi mikro menunjang penetapan kebijakan yang berkait dengan industri dan pasar. Contohnya yaitu Undang-Undang Ketenagakerjaan.
5. Hubungan
Hal ini mengacu pada variabel ekonomi yang saling berkaitan dan sama-sama menunjang pertumbuhan ekonomi. Contohnya tingkat suku bunga yang berdampak pada nilai investasi, konsumsi, serta stabilitas perekonomian.
Sedangkan dalam mikro ekonomi mengacu pada interaksi pasar. Misalnya memastikan perubahan pasar yang menjadi dampak terjadinya suatu hal.
Itulah penjelasan tentang contoh ekonomi mikro beserta pembahasan lengkapnya. Anda juga dapat mengidentifikasi lebih lanjut melalui perbedaannya dengan ekonomi makro.