Komoditas adalah benda yang memiliki bentuk fisik yang nyata dan dapat diperdagangkan dengan mudah, dapat disimpan dalam periode waktu tertentu, dan dapat ditukar dengan produk serupa. Berkaitan dengan itu, menarik pula mengetahui komoditas impor Indonesia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komoditas adalah barang dagangan utama; benda niaga; bahan mentah yang dapat digolongkan menurut mutunya sesuai dengan standar perdagangan internasional, misalnya gandum, karet, kopi. Istilah komoditi adalah istilah yang tidak baku.
Indonesia juga memiliki komoditas untuk perdagangan dan peningkatan perekonomian. Berikut ini jenis dan barang-barang yang menjadi komoditas impor Indonesia.
Jenis-jenis Komoditas
Dalam perdagangan, komoditas dapat dibagi menjadi tiga jenis. Berikut ini penjelasan berbagai jenis komoditas:
1. Komoditas Pertambangan
Komoditas pertambangan adalah produk yang diperoleh dari ekstraksi sedimen di permukaan dan di bawah permukaan bumi, serta di bawah air. Komoditas pertambangan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Hasil dari komoditas pertambangan biasanya berupa logam dan energi.
2. Komoditas Pertanian
Komositas pertanian merupakan berbagai produk pertanian yang dapat dibeli, dijual, disimpan, dan ditukar. Termasuk di dalamnya adalah produk-produk dari hutan tanaman, tanaman pangan, budidaya, perikanan, ternak, sayuran, pohon buah-buahan, hortikultura, dan hasil hutan. Selain itu, juga terdapat produk dari perkebunan dan hasil perikanan.
3. Komoditas Energi
Komoditas energi juga berasal dari kegiatan eksplorasi dan produksi pertambangan, namun yang membedakan adalah penggunaannya secara khusus sebagai bahan bakar, yaitu minyak bumi.
Komoditas Impor Indonesia
Indonesia secara aktif mengimpor berbagai komoditas, termasuk aluminium, buah-buahan, dan sayuran. Sebagai contoh, Indonesia mengimpor beberapa barang berikut:
1. Tepung Terigu
Indonesia mengimpor tepung terigu dengan total nilai sebesar US$ 45,29 juta dan berat impor mencapai 104,21 juta kilogram dari beberapa negara seperti Sri Lanka, India, Turki, Ukraina, Jepang, dan negara lainnya.
2. Kedelai
Selain itu, impor kedelai Indonesia mencapai nilai sebesar US$ 735,437 juta dengan volume impor sebanyak 1,19 miliar kilogram. Indonesia mengimpor kedelai dari negara Amerika Serikat, Argentina, Malaysia, Paraguay, Kanada, dan negara lainnya.
3. Sayur Mayur
Selanjutnya, sayuran juga diimpor dari China dengan nilai mencapai US$ 526,8 juta atau sekitar Rp 7,25 triliun, dan jumlah yang diperoleh sekitar 603,8 juta kilogram.
4. Bahan Bakar Mineral dan Minyak Mineral
Komoditas impor Indonesia yang berikutnya adalah bahan bakar mineral dan minyak mineral. Bahan tersebut di telah diimpor dari Iran dengan total nilai sebesar US$ 364,6 juta atau setara dengan Rp 5 triliun.
5. Garam dan Sulfur
Indonesia mengimpor garam dan sulfur senilai US$ 22 juta atau setara dengan Rp 303,6 miliar dari Iran.
6. Jagung
Indonesia juga mengimpor jagung dengan total nilai impor sebesar US$ 544,189 juta dari negara-negara seperti India, Argentina, Brazil, Thailand, Paraguay, dan lainnya. Volume jagung yang diimpor mencapai 1,8 miliar kilogram.
7. Pupuk
Indonesia telah mengimpor pupuk senilai US$ 523,8 juta atau sekitar Rp 7,21 triliun dari China dengan jumlah sekitar 2,3 juta ton.
8. Pipa Besi dan Pipa Baja
Indonesia telah mengimpor pipa besi dan baja senilai US$ 414,1 juta atau sekitar Rp 5,7 triliun dari China dengan jumlah sekitar 280,4 ribu ton. Selain itu, Indonesia juga telah mengimpor besi dan baja senilai US$ 16,4 juta atau sekitar Rp 226,3 miliar dari Iran.
9. Tembaga
Indonesia telah mengimpor tembaga senilai US$ 376,8 juta atau sekitar Rp 5,1 triliun dari China dengan jumlah sekitar 67,1 juta kilogram.
10. Gula Pasir
Indonesia mengimpor gula pasir dengan total nilai sebesar US$ 31,11 juta dan berat impor mencapai 52,45 juta kilogram dari negara-negara seperti Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, dan negara lainnya.
11. Buah
Selain itu, buah-buahan impor Indonesia memiliki nilai sebesar US$ 741,3 juta atau Rp 10,2 triliun, dengan China sebagai negara asal impor yang menyumbangkan sekitar 397,7 juta kilogram.
12. Alumunium
Aluminium juga termasuk komoditas impor Indonesia. Indonesia mengimpor aluminium senilai US$ 881,2 juta atau sekitar Rp 12,1 triliun dari China dengan total berat mencapai 311,11 juta kilogram.
13. Beras
Beras menjadi salah satu komoditas impor Indonesia. Indonesia mengimpor beras dari berbagai negara seperti Vietnam, Thailand, Pakistan, India, Myanmar, dan lainnya tetap diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Total nilai impor beras Indonesia mencapai US$ 156,332 juta dengan volume impor sebanyak 302,71 juta kilogram.
14. Minyak Bumi
Indonesia mengimpor minyak bumi dari China seharga US$ 286,7 juta atau sekitar Rp 3,9 triliun dengan total berat sekitar 436,2 ribu ton.
15. Tembakau
Tembakau menjadi salah satu impor Indonesia. Indonesia telah mengimpor tembakau seharga US$ 169,2 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun dari China dengan berat mencapai 38,5 juta kilogram.
16. Plastik
Indonesia mengimpor plastik dari berbagai negara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan Singapura. Produk plastik contohnya alat makan minum yang umumnya datang dari Tiongkok.
17. Mesin dan Alat Mekanik
Adapun jenis komoditas impor Indonesia lainnya yakni mesin dan alat mekanik. Alat itu digunakan untuk kebutuhan industri dalam negeri. Impornya berasal dari berbagai negara yakni Jepang, Thailand, Tiongkok, Malaysia, Korea Selatan, dan lain sebagainya.