Branding Bisnis, Pengertian, Fungsi dan Contohnya

Freepik
Ilustrasi Branding Bisnis
Penulis: Tifani
Editor: Agung
11/9/2023, 10.10 WIB

Branding bisnis merupakan bagian penting dalam strategi bisnis. Sebab, branding bisnis menjadi salah satu kunci sukses sebuah bisnis.

Tujuannya agar sebuah merek atau brand dapat dikenal target pasar. Tidak hanya untuk sebuah merek dalam bentuk barang, branding juga perlu diterapkan pada bisnis yang bergerak dibidang jasa.

Berikut ulasan lengkap mengenai branding bisnis, mulai dari pengertian hingga contohnya.

Pengertian Branding Bisnis

Strategi Pemasaran Online (Unsplash)

Melansir laman uc.ac.id, istilah branding berasal dari kata “brand” yang berarti merek. Istilah brand sendiri pertama kali diperkenalkan pada abad ke-19 oleh para peternak asal Eropa.

Mereka biasa memberi tanda kepemilikan berupa cap besi panas di tubuh hewan-hewan ternak mereka. Aktivitas mereka itu dikenal dengan sebutan “burn” dalam Bahasa Inggris atau “brennen” dalam bahasa Jerman.

Brand merupakan identitas unik yang membedakan antar sesama, baik jasa maupun produk. Branding bisnis juga diartikan sebagai proses menciptakan persepsi positif yang kuat tentang produk, jasa, atau perusahaan yang melekat di benak konsumen.

Branding dilakukan dengan menggabungkan elemen-elemen seperti logo, desain visual, misi, dan tema yang konsisten di semua saluran pemasaran. Secara sederhana, branding dapat diartikan sebagai membangun kesadaran merek.

Branding bisa juga disebut sebagai bentuk komunikasi perusahaan dengan konsumen yang menjadi sasaran.

Fungsi Branding Bisnis

Pengertian Strategi Pemasaran (Unsplash)

Penting dalam suatu bisnis untuk menjalankan aktivitas branding. Sebuah merek bisa menjadi terkenal dan mengalami kenaikan penjualan jika melakukan aktivitas branding yang tepat.

Efek lain dari branding adalah mendapatkan posisi yang unggul dan kuat dalam sebuah kategori industri. Berikut beberapa fungsi dalam branding bagi suatu bisnis:

1. Membangun Citra Perusahaan

fungsi pertama branding bisnis adalah untuk membangun citra perusahaan. Bila suatu perusahaan memiliki citra yang bagus, maka produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan akan mudah dikenal oleh orang lain.

Branding yang kuat akan menghasilkan citra yang bagus. Selain itu, citra juga dipengaruhi oleh prestise dan juga jaminan kualitas dari suatu produk.

Dengan terbentuknya citra yang bagus dari masyarakat, maka sebuah perusahaan akan punya tugas berat dalam mempertahankan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan.

2. Memberikan Ciri Khas

Dalam aktivitas branding bisnis, sebuah perusahaan akan berlomba-lomba menjadi beda dan berciri khas. Tidak mengherankan jika produk dari sebuah perusahaan yang mempunyai branding yang kuat akan mudah dikenali oleh masyarakat.

Hal itu dikarenakan aktivitas branding yang dilakukan telah memberikan penanda dan ciri khas sebuah produk.

3. Promosi dan Daya Tarik

Aktivitas branding bisnis seringkali dilakukan semaksimal dan semenarik mungkin. Jika aktivitas tersebut memiliki keunikan dan berhasil memikat masyarakat, maka produk dari sebuah perusahaan berpotensi jadi terkenal.

4. Alat Pengendali Pasar

Sebuah perusahaan dengan aktivitas branding bisnis yang kuat akan memiliki nama yang sangat dikenal. Efeknya, perusahaan akan menguasai, bahkan bisa mengendalikan pasar.

Pengendalian pasar bisa dilakukan karena masyarakat cenderung akan mengonsumsi suatu produk atau jasa, atau memilih suatu brand yang sudah dikenal secara luas.

Elemen-elemen Branding Bisnis

Ilustrasi Manajemen Pemasaran ( Vecteezy)

Elemen-elemen dalam kegiatan branding bisnis mayoritas berkaitan dengan hal-hal yang kasat mata dari sebuah merek. Berikut beberapa elemen branding bisnis.

1. Nama Merek

Produk atau layanan jasa harus memiliki nama. Nama merek adalah hal mendasar yang harus dipenuhi sebelum melakukan aktivitas branding.

Tanpa sebuah nama, maka sebuah produk tidak memiliki identitas yang dapat memudahkannya untuk dikenali masyarakat.

2. Logo

Logo yang unik akan meninggalkan kesan bagi masyarakat. Dalam pembuatan logo, sebuah perusahaan akan memikirkan faktor keunikan dan citra yang sesuai dengan brand.

3. Tampilan Secara Visual

Warna kemasan, desain produk, desain kemasan, dan sejenisnya termasuk dalam tampilan visual. Pemilihan tampilan visual yang apik akan menghasilkan pencitraan positif terhadap sebuah produk.

4. Maskot

Penggunaan maskot atau brand ambassador untuk sebuah produk bisa meningkatkan pemasaran produk. Terlebih, sebuah perusahaan menunjuk seorang yang berpengaruh. Hal ini akan menarik lebih banyak target market.

Jenis-jenis Branding Bisnis

Ilustrasi iklan. (Pexels.com/Darya Sannikova)

Jenis-jenis branding bisnis dapat diklasifikasikan berdasarkan objek yang ditargetkan, yaitu:

1. Product Branding

Product branding adalah jenis branding yang fokus pada membangun citra dan identitas produk tertentu. Tujuannya adalah untuk membuat konsumen memilih produk tersebut di atas produk lain berdasarkan mereknya.

2. Service Branding

Service branding adalah jenis branding yang fokus pada membangun citra dan identitas jasa tertentu. Tujuannya adalah untuk membuat konsumen memilih jasa tersebut di atas jasa lain berdasarkan mereknya.

3. Corporate Branding

Corporate branding adalah jenis branding yang fokus pada membangun citra dan identitas perusahaan secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk menciptakan persepsi positif yang kuat tentang perusahaan di mata konsumen, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya.

Selain itu, terdapat beberapa jenis branding bisnis lainnya yang lebih spesifik, antara lain:

4. Geographical Branding

Geographical branding adalah jenis branding yang fokus pada membangun identitas merek berdasarkan lokasi geografis. Contohnya Starbucks, yang identik dengan budaya kopi Amerika.

5. Cultural Branding

Cultural branding adalah jenis branding yang fokus pada membangun identitas merek berdasarkan budaya tertentu. Contohnya Gucci, yang identik dengan budaya Italia.

6. Co-branding

Co-branding adalah jenis branding yang melibatkan dua atau lebih merek untuk bekerja sama dalam proyek atau kampanye tertentu. Contohnya Coca-Cola dan McDonald's bekerja sama untuk meluncurkan menu minuman Coca-Cola di McDonald's.

7. Retail Branding

Retail branding adalah jenis branding yang fokus pada membangun identitas merek retail. Contohnya IKEA, yang identik dengan konsep "do it yourself".

Pemilihan jenis branding bisnis yang tepat perlu disesuaikan dengan tujuan dan jenis bisnis yang dijalankan. Branding bisnis merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil. Branding bisnis yang sukses dapat membantu perusahaan untuk meraih kesuksesan dan bertahan di tengah persaingan yang ketat.