Seorang investor hendaknya memperhatikan grafik pergerakan harga. Grafik pergerakan itu disebut dengan candlestick. Naik turunnya sebuah grafis dapat menjadi salah satu media menganalisis pasar dan posisi yang diambil. Jenis candlestick terdiri dari dua, yakni candle bearish dan candle bullish.
Berkaitan dengan hal tersebut, menarik mengetahui apa itu candlestick dan candle bearish. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan lengkapnya sebagai berikut.
Pengertian Candlestick
Candlestick dalam bahasa Indonesia adalah tongkat lilin. Grafik candlestick ini menunjukkan harga pembukaan dan penutupan serta harga terendah dan tertinggi.
Candlestick dapat menunjukkan waktu dari periode yang digunakan. Candlestick juga dapat menunjukkan sentimen pasar terhadap salah satu saham tertentu yang ditandai munculnya candlestick.
Candlestick terdiri atas dua komponen yaitu body dan shadow atau wick candle. Body candle adalah harga pembukaan dan harga penutup yang berbentuk persegi panjang vertikal atau lurus ke atas.
Sementara itu, shadow atau wick candle adalah garis yang keluar dari body candle di atas dan bawah. Garis ini menunjukkan harga paling rendah dan paling tinggi dalam candle yang dimaksud.
Warna candlestick menunjukkan jenisnya yaitu candle bullish atau bearish. Candle bearish terlihat dalam warna merah atau hitam. Candle bullish ditandai dengan warna hijau atau putih.
Istilah bearish dan bullish ini menunjukkan situasi tertentu dalam grafik. Investor pun wajib melakukan sesuatu ketika muncul candlestick dengan jenis tersebut.
Jika ada bullish atau bearish, para investor harus mampu mengambil sikap terbaik. Tindakan yang umumnya dilakukan yakni pemantauan harga, analisa pergerakan harga, jual saham di waktu yang tepat, dan lain sebagainya.
Pola Candlestick yang Memberikan Sinyal Candle Bearish
Setelah mengetahui candlestick, perlu juga mengetahui lebih lanjut tentang candle bearish. Sinyal candle bearish menunjukkan adanya potensi pembalikan atau kelanjutan tren bearish pada grafik. Berikut ini beberapa sinyal candle bearish yang umum terjadi:
1. Shooting Star Candle
Shooting star merupakan pola bearish yang terbentuk di puncak tren bullish. Terlihat shooting star memiliki karakteristik tubuh kecil ujung bawah rentang perdagangan serta bayangan atas yang panjang.
Pola ini menunjukkan sinyal bullish mengendalikan perdagangan selama sesi perdagangan. Namun tren bearish ini mampu mendorong harga turun dan menunjukkan potensi pembalikan tren.
2. Bearish Engulfing
Bearish engulfing terbentuk saat candlestick bullish kecil diikuti candlestick bearish yang lebih besar. Candlestick ini menelan candle sebelumnya.
Bearish engulfing ini menunjukkan bahwa bear mengendalikan pasar. Artinya, ada potensi pembalikan dan kelanjutan dari tren bearish.
Singkatnya, indikasi harga saham mulai mengalami downtrend. Polanya dapat dilihat pada bagian belakang yang menampilkan body merah yang lebih besar daripada hijau.
3. Dark Cloud Cover
Berikutnya, pola dark cloud cover merupakan dua pola candlestick yang terjadi ketika puncak tren bullish. Candle yang pertama adalah candle bullish, kemudian diikuti candle bearish yang membuka di atas tinggi candlestick yang sebelumnya.
Namun terdapat tutup di bawah tengah candlestick sebelumnya. Pola ini menunjukkan bear telah menguat dan mendorong harga lebih rendah.
4. Bearish Harami
Selanjutnya, pola bearish harami adalah pola dua candlestick yang terjadi selama adanya tren bullish. Candlestick yang pertama merupakan candlestick bullish besar.
Candlestick tersebut diikuti candle bearish kecil yang terkandung dalam candlestick sebelumnya. Pola tersebut menyampaikan adanya bull yang kehilangan kendali dan bear akan mengambil alih, menunjukkan potensi pembalikan tren dan menjadi sinyal bearish.
Harami adalah candlestick Jepang dengan arti kata ‘hamil’. Candlestick ini digambarkan dengan tampilan pola seperti seorang ibu yang sedang mengandung.
5. Three Black Crows
Three black crows merupakan pola bearish yang terdiri dari tiga candle merah panjang yang berurutan dan menurun. Setiap candlestick dibuka dalam body candle sebelumnya dan ditutup lebih rendah.
Pola candle itu menandakan sinyal bearish yang kuat. Pola ini kerap dianggap sebagai indikasi pembalikan potensial dalam tren naik karena menunjukkan penjual yang mengambil kendali pasar dan mendorong harga sehingga turun.
Tren bearish adalah tren yang kerap muncul di pasar saham. Kendati demikian investor terkadang panik dan melakukan tindakan yang mendadak.
Para investor hendaknya tetap tenang dan tidak panik. Langkah berikutnya yakni kurangi beberapa emiten dalam portofolio, hindari belanja saham secara berlebihan dan pilih saham defensif.
Dalam kegiatan berinvestasi, bearish dan bullish akan berdampingan. Tidak selamanya bearish terjadi dan tidak pula selamanya bullish terjadi.
Demikian penjelasan mengenai candle bearish selengkapnya. Selanjutnya dapat diketahui pola candle bearish memiliki karakteristik dan pesan masing-masing. Lakukan analisa untuk menyikapi tren muncul.
Setiap pola akan menunjukkan bearish dengan candlestick yang sesuai dengan kondisi tertentu. Candlestick ini perlu dipahami khususnya jika ingin terjun dalam dunia saham maupun investasi lainnya. Tujuan pemahaman terkait hal tersebut adalah agar dapat menganalisis pasar dan hasilnya maksimal.