Berdasarkan Kesepakatan Paris yang dicapai melalui Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau COP21, sejumlah negara telah berkomitmen dan bekerja sama untuk mencapai target net zero emission atau nol emisi bersih global.
Kesepakatan ini menetapkan target global untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2 derajat Celsius (oC) di atas level pra-industri, dengan upaya untuk membatasi kenaikan suhu menjadi 1,5 oC.
Banyak negara yang ikut menandatangani kesepakatan ini telah mengadopsi komitmen untuk mencapai net zero emissions, termasuk Indonesia, yang menetapkan target mencapai nol emisi bersih pada 2060.
Apa sebenarnya konsep nol emisi bersih ini, dan apa saja manfaat yang didapatkan jika banyak negara mencapai target ini, serta bagaimana cara mencapainya? Simak ulasan berikut ini.
Apa yang Dimaksud dengan Net Zero Emission?
Net zero emissions adalah sebuah konsep dalam konteks perubahan iklim. Konsep ini mengacu pada kondisi dimana jumlah emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer sama dengan jumlah emisi yang dihapus dari atmosfer melalui berbagai tindakan mitigasi.
Dengan kata lain, nol emisi bersih dapat diartikan sebagai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan emisi gas rumah kaca sebanding dengan jumlah emisi yang dilepaskan. Sehingga, tidak ada peningkatan bersih dalam konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
Penurunan emisi gas rumah kaca sejak lama menjadi tujuan utama dalam upaya mengatasi perubahan iklim, dan net zero emissions adalah target yang lebih ambisius daripada sekadar mengurangi emisi.
Tujuan akhir dari konsep net zero emissions adalah untuk mencapai keseimbangan antara emisi dan penghapusan emisi. Sehingga, tidak ada kontribusi tambahan terhadap efek rumah kaca dan pemanasan global.
Tujuan ini memiliki beberapa manfaat utama, antara lain sebagai berikut:
1. Meminimalisir Dampak Perubahan Iklim
Dengan mencapai net zero emissions, suatu negara dapat mengurangi peningkatan suhu global yang dapat berdampak buruk pada lingkungan, ekonomi, dan masyarakat. Ini membantu melindungi ekosistem, mengurangi risiko bencana alam, dan memitigasi ancaman perubahan iklim.
2. Meningkatkan Kualitas Udara dan Kesehatan Manusia
Mengurangi emisi gas rumah kaca juga berarti mengurangi polusi udara dan dampak negatifnya pada kesehatan manusia. Ini dapat mengurangi penyakit pernapasan dan masalah kesehatan lainnya yang disebabkan oleh polusi udara.
3. Mendorong Inovasi Teknologi
Upaya untuk mencapai net zero emissions memicu penelitian dan pengembangan teknologi baru yang lebih bersih dan berkelanjutan. Hal ini dapat membuka peluang bisnis baru dan menciptakan lapangan kerja dalam sektor-sektor yang berfokus pada energi terbarukan, transportasi berkelanjutan, dan teknologi pemulihan karbon.
4. Mengurangi Ketergantungan pada Sumber Energi Fosil
Meminimalkan emisi gas rumah kaca berarti mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang memiliki dampak negatif pada lingkungan dan cadangan energi terbatas. Ini juga membantu mengurangi risiko terkait fluktuasi harga bahan bakar fosil.
5. Meningkatkan Ketahanan Iklim
Dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, suatu negara dapat meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim dan dampaknya, termasuk banjir, kekeringan, badai, dan perubahan cuaca ekstrem lainnya.
Upaya Mencapai Net Zero Emissions
Upaya mencapai nol emisi karbon melibatkan serangkaian tindakan dan strategi yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan secara bersih mengimbangi emisi yang tetap ada. Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai net zero emissions.
1. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Mengurangi emisi gas rumah kaca adalah langkah kunci dalam upaya untuk mengatasi perubahan iklim. Emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (N2O), berperan dalam menjebak panas di atmosfer dan menyebabkan pemanasan global. Beberapa strategi yang dapat ditempuh, antara lain:
Memaksimalkan Efisiensi Energi
Mengurangi konsumsi energi dengan meningkatkan efisiensi dalam berbagai sektor, seperti industri, transportasi, dan bangunan.
Menggunakan Energi Terbarukan
Berinvestasi dalam sumber energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan hidroelektrik untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Elektrifikasi
Mengubah transportasi, pemanasan, dan proses industri dari sumber energi berbasis bahan bakar fosil ke listrik yang dihasilkan dari energi terbarukan.
Penurunan Emisi Sektor Industri
Adopsi teknologi dan proses yang lebih bersih dalam sektor-sektor seperti produksi baja, semen, dan kimia.
2. Peningkatan Penghapusan Emisi
Penghapusan emisi atau juga dikenal sebagai "carbon removal", merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghapus karbon dioksida CO2 atau gas rumah kaca lainnya dari atmosfer. Beberapa strategi untuk meningkatkan penghapusan emisi demi mencapai net zero emission, adalah sebagai berikut:
Reforestasi dan Rehabilitasi Lahan
Menanam hutan baru, merestorasi hutan yang rusak, dan mengelola lahan dengan cara yang mengurangi emisi karbon.
Teknologi Pemulihan Karbon
Mengembangkan dan mengadopsi teknologi pemulihan karbon, seperti mesin penangkap karbon dan penyimpanan karbon di bawah tanah.
Praktik Pertanian Berkelanjutan
Menggunakan praktik pertanian yang mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti pertanian organik, manajemen limbah, dan rotasi tanaman yang bijaksana.
3. Regulasi dan Kebijakan
Upaya mencapai net zero emission tidak mungkin tercapai tanpa dukungan kebijakan dari pemerintah suatu negara. Secara umum, dukungan regulasi yang diperlukan untuk mencapai nol emisi bersih, yakni sebagai berikut:
Mengadopsi Kebijakan Perubahan Iklim
Menerapkan peraturan dan insentif yang mendukung pengurangan emisi dan transisi ke energi bersih.
Penetapan Target Net Zero
Menetapkan target resmi untuk mencapai net zero emissions pada suatu tanggal tertentu, dan mengikuti langkah-langkah untuk mencapainya.
4. Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat
Kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan, agar suatu negara dapat mencapai tujuan net zero emission. Beberapa langkah untuk mendorong partisipasi masyarakat untuk meraih nol bersih emisi, adalah sebagai berikut:
Pendidikan dan Komunikasi
Mengedukasi masyarakat tentang perubahan iklim dan tindakan yang dapat diambil oleh suatu komunitas dalam masyarakat untuk mengurangi emisi. Edukasi masyarakat ini juga termasuk tentang pentingnya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong tindakan berkelanjutan.
Mendorong Keterlibatan Masyarakat
Mendorong partisipasi masyarakat dalam inisiatif lingkungan dan mendukung tindakan berkelanjutan.
Demikianlah ulasan mengenai konsep nol emisi dan cara mencapainya, yang membutuhkan upaya kolektif dari berbagai sektor, termasuk pengurangan emisi melalui peningkatan efisiensi energi, penggunaan energi terbarukan, serta pengembangan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon.
Selain itu, perubahan gaya hidup dan kebijakan yang mendukung pengelolaan sumber daya yang lebih berkelanjutan juga menjadi kunci dalam mewujudkan tujuan mencapai net zero emission.