Mengurai Kelebihan dan Kelemahan Document Against Payment

Unsplash/John Simmons
Document Against Payment
Penulis: Agung Jatmiko
22/12/2023, 10.24 WIB

Dalam perdagangan internasional, proses transaksi antara importir dan eksportir melibatkan sejumlah dokumen yang mendukung pembayaran. Salah satu metode yang umum digunakan untuk memastikan pembayaran yang aman dan efisien, adalah documents against payment atau D/P.

Metode D/P melibatkan pembayaran yang harus dilakukan oleh importir sebelum mereka dapat mengambil barang yang dikirim oleh eksportir. Hal ini memberikan keamanan tambahan bagi penjual, menghindari risiko pembayaran yang gagal atau tertunda.

Documents against payment terbukti berguna di negara-negara yang mungkin memiliki kendala dalam menegakkan kontrak dan memastikan pembayaran pemasok. Ini merupakan salah satu metode yang umum digunakan di perdagangan internasional, selain advance payment.

Lantas, apa yang dimaksud dengan metode D/P, serta apa saja kelebihan dan kelemahan metode ini? Simak ulasan berikut ini.

Definisi dan Langkah-langkah Umum Document Against Payment

Document Against Payment (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.)

Metode D/P adalah istilah yang digunakan dalam perdagangan internasional untuk menggambarkan kondisi pembayaran, yang dilakukan setelah pembeli menerima dan memeriksa dokumen yang terkait dengan pengiriman barang.

Dalam document against payment, dokumen kunci yang umumnya disertakan adalah bill of lading, invoice atau faktur, dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan pengiriman barang.

Adapun, langkah-langkah umum dalam transaksi yang menggunakan metode D/P, antara lain:

  • Pengiriman barang: Penjual mengirimkan barang sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian penjualan.
  • Pembuatan dokumen: Penjual mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti bill of lading, faktur, dan dokumen lain yang sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli.
  • Penyerahan dokumen kepada bank: Penjual menyerahkan dokumen-dokumen tersebut kepada bank yang kemudian akan mengirimkannya kepada bank pembeli. Ini dapat melibatkan bank di negara penjual (bank penjual) atau bank di negara pembeli (bank pembeli).
  • Penerimaan dokumen oleh bank pembeli: Bank pembeli menerima dokumen-dokumen dan memberitahu pembeli bahwa dokumen telah diterima.
  • Pembayaran oleh pembeli: Setelah menerima dokumen, pembeli membayar nilai faktur atau melakukan pembayaran sesuai dengan perjanjian. Bank pembeli dapat membantu mengamankan pembayaran ini.
  • Penyerahan dokumen kepada pembeli: setelah pembayaran dilakukan, bank pembeli melepaskan dokumen kepada pembeli. Sehingga, pembeli dapat mengklaim dan mengambil barang yang dikirim.

Dengan menggunakan metode documents against payment, penjual dapat memastikan bahwa pembeli membayar sebelum mendapatkan kontrol penuh atas barang yang dikirim. Di sisi lain, pembeli dapat memeriksa dokumen sebelum membayar, memberikan kepercayaan tambahan dalam proses pembayaran.

Metode D/P memiliki risiko, terutama bagi penjual yang mungkin khawatir pembeli tidak akan membayar setelah menerima dokumen. Oleh karena itu, kedua belah pihak harus memahami dan setuju dengan syarat-syarat transaksi D/P sebelum melakukan bisnis.

Kelebihan dan Kelemahan Document Against Payment

Penggunaan metode D/P dalam perdagangan internasional memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi.

1. Kelebihan Document Against Payment

Document Against Payment (Pexel)

Metode D/P dalam perdagangan internasional memiliki beberapa kelebihan, terutama bagi penjual. Kelebihan utama dari metode ini, antara lain:

  • Keamanan Pembayaran

Dengan menggunakan metode documents against payment, penjual dapat memastikan bahwa pembayaran diterima sebelum dokumen pengiriman diberikan kepada pembeli. Ini memberikan keamanan tambahan terhadap risiko ketidakmampuan pembeli untuk membayar.

  • Kontrol atas Dokumen

Melalui metode documents against payment, penjual memiliki kendali penuh atas dokumen yang berkaitan dengan pengiriman barang. Dokumen tersebut dapat dipegang oleh bank penjual sampai pembayaran dilakukan, memberikan kontrol penuh atas barang yang dikirim.

Mengurangi Risiko Kredit

Documents against payment dapat membantu mengurangi risiko kredit, karena pembayaran dilakukan sebelum pembeli menerima barang atau dokumen. Ini berguna terutama jika penjual memiliki kekhawatiran tentang kredibilitas keuangan pembeli.

  • Keterlibatan Bank

Melibatkan bank dalam proses documents against payment dapat memberikan jaminan tambahan untuk pembayaran. Bank penjual dan bank pembeli dapat berperan sebagai perantara yang membantu memfasilitasi transaksi dan mengamankan kepentingan kedua belah pihak.

  • Peningkatan Kepercayaan

Metode documents against payment dapat meningkatkan kepercayaan antara penjual dan pembeli, karena keduanya dapat merasa lebih aman dalam melakukan transaksi. Pembeli tahu bahwa mereka akan menerima dokumen dan barang setelah membayar, sementara penjual mendapatkan pembayaran sebelum melepaskan kontrol atas barang.

Meskipun D/P memiliki kelebihan-kelebihan ini, penting untuk diingat bahwa setiap metode pembayaran memiliki kekurangan dan risiko yang harus dipertimbangkan.

2. Kelemahan Document Against Payment

Document Against Payment (Pexels)

Meski metode D/P memiliki kelebihan, ada juga beberapa kelemahan dan risiko yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa kelemahan utama dari metode ini.

  • Ketidakpastian untuk Pembeli

Pembeli mungkin enggan membayar sebelum melihat atau memeriksa barang secara langsung. Ini bisa menjadi hambatan terutama dalam transaksi yang menggunakan documents against payment, terutama jika pembeli tidak memiliki hubungan bisnis yang kuat dengan penjual atau belum memiliki riwayat transaksi yang positif.

  • Keterbatasan dalam Menarik Pelanggan Baru

Metode documents against payment mungkin menyulitkan penjual untuk menarik pelanggan baru, terutama jika persyaratan pembayaran terlalu ketat. Pasalnya, pelanggan potensial mungkin lebih suka metode pembayaran yang memberikan mereka waktu untuk memeriksa barang sebelum membayar sepenuhnya.

  • Risiko Kualitas Barang

Dalam documents against payment, jika pembayaran dilakukan sebelum penerimaan barang oleh pembeli, ada risiko bahwa pembeli akan menemui masalah kualitas atau kerusakan pada barang setelah pembayaran dilakukan. Ini dapat menyebabkan ketidakpuasan pembeli dan memicu konflik.

Document Against Payment (ANTARA FOTO/Arnas Padda/foc.)
  • Biaya Tambahan

Terlibatnya bank dalam proses documents against payment bisa membawa biaya tambahan, seperti biaya bank dan biaya administrasi. Meskipun ini dapat memberikan keamanan tambahan, biaya-biaya tersebut harus dipertimbangkan dalam perhitungan keseluruhan transaksi.

  • Ketergantungan pada Pihak Ketiga

Keterlibatan bank sebagai perantara dalam documents against payment, dapat menciptakan ketergantungan pada pihak ketiga. Kesalahan atau keterlambatan dalam proses perbankan dapat mempengaruhi kelancaran transaksi dan waktu pembayaran.

  • Potensi Penyalahgunaan Dokumen

Ada potensi penyalahgunaan dokumen oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Dokumen yang diterima oleh pembeli, dapat digunakan untuk tujuan yang tidak diinginkan, seperti pemalsuan atau penggunaan yang tidak sah. Meski demikian, potensi penyalahgunaan ini tak hanya terjadi di metode documents against payment, melainkan juga di metode lainnya.

Pelaku perdagangan internasional kerap mempertimbangkan kelemahan-kelemahan dalam metode D/P ini, dan merencanakan transaksi dengan hati-hati. Pemilihan metode pembayaran, termasuk apakah akan menggunakan metode D/P, harus mempertimbangkan karakteristik bisnis, hubungan dengan mitra dagang, risiko, dan preferensi pihak-pihak yang terlibat.

Terkadang, solusi yang lebih fleksibel dibandingkan documents against payment, seperti metode document against acceptance atau metode pembayaran lainnya, mungkin lebih sesuai, tergantung pada hubungan bisnis, jenis barang yang diperdagangkan, dan preferensi pihak terlibat.